Kami apresiasi polisi yang mengungkapkan kasus pencemaran air
Jakarta  (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Air Minum Swasta Perpipaan Indonesia (Aspasindo) mengapresiasi pihak berwajib yang mengusut kasus air PDAM Toya Wening Surakarta yang tercemar limbah kimia pabrik.

Sekretaris Aspasindo Alfa Desideratus dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan para pengusaha amat terbantu dengan langkah tegas kepolisian.

"Kami sangat terbantu dengan langkah kepolisian. Kami apresiasi polisi yang mengungkapkan kasus pencemaran air," kata Alfa.

Menurut Sekretaris Aspasindo, pengusaha air bersih berkepentingan karena air baku menjadi input penting dalam produksi sehingga apabila terganggu, akan berdampak buruk terhadap kualitas air ke tempat konsumen.

"Jadi kami menyampaikan terima kasih kepada pihak Kepolisian yang telah membantu kami mendapatkan sumber air baku yang baik dan tidak tercemar," katanya.

Saat ini Polda Jawa Tengah melakukan penyidikan kasus air PDAM Toya Wening Surakarta yang tercemar limbah kimia pabrik.

Kasus pencemaran air membuat warga heboh karena air produksi PDAM Toya Wening Solo yang disalurkan ke rumah-rumah warga berubah menjadi merah.

Warga yang tinggal di daerah tersebut langsung melapor ke PDAM Toya Wening.

Dari pengecekan yang dilakukan PDAM diketahui, limbah tersebut telah masuk ke dalam pipa saluran air PDAM Solo.

Pencemaran itu mengarah ke lokasi pabrik salah satu perusahaan yang terletak di Jalan Adi Sumarmo, Solo.

Alfa menuturkan bahwa pencemaran air memang menjadi momok bagi perusahaan air.

Tingginya pencemaran air baku tidak saja mengganggu pelayanan, tapi juga mengakibatkan biaya produksi meningkat karena penggunaan bahan kimia untuk mengurai limbah," paparnya.

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018