Serial pendek "Arah" merupakan hasil kerjasama Kaskus dengan Visinema Pictures, perusahaan produksi yang juga milik Angga.
"Kaskus TV merupakan saluran yang menarik. Selain Kaskus punya basis pengguna yang sangat besar, jika konten ditaruh di tempat yang lebih eksklusif dan basis pengguna yang besar, akan sangat menarik," ujar Angga dalam peluncuran Kaskus TV di Jakarta, Kamis.
Mengusung DNA Kaskus yang berfokus pada minat dan bakat, "Arah" bercerita tentang empat orang anak muda yang memiliki sebuah band kafe, dan berupaya untuk "naik kelas" menembus industri musik.
Konflik yang dialami empat anak muda tersebut -- dengan pekerjaan dan orang tua -- menjadi bumbu serial film pendek yang terinspirasi dari cerita The Beatles dan Jim Morrison itu.
Tidak hanya berupa web series, Angga mengatakan bahwa "Arah" adalah sebuah band sungguhan, yang nantinya akan memiliki mini album, konser, dan bahkan road show.
"Jika "Filosofi Kopi" mulai dari buku ke film, "Arah" dari digital, series, yang kemudian akan berkembang," kata Angga.
Project Angga ini, disambut baik oleh Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Ricky Pesik. Menurut dia hal ini sesuai tren konten konvergensi yang terjadi saat ini.
"Bukan hanya antarsektor, yang kita lihat pada akhirnya tidak lagi produk sektor musik atau film, tapi kombinasi sektor," kata Ricky.
Lebih lanjut, Ricky berharap Kaskus TV dapat memperkuat ekosistem, sekaligus menjawab tantangan ekonomi kreatif.
"Tantangan terbesar ekonomi kreatif adalah hadirnya konten yang bagus, fresh, kekinian, dan bisa diterima oleh pasar konsumen. Dengan ini porsi pertumbuhan ekonomi kita otomatis akan terus meningkat," ujar Ricky.
Baca juga: Kaskus perkenalkan situs video Kaskus TV
Baca juga: Adib Hidayat pandu web series "Bermusik" di Kaskus TV
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
