Pyongyang/Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Rabu menandatangani sebuah dokumen setelah mereka melakukan pembicaraan pada hari kedua pertemuan mereka di Pyongyang.

Belum ada laporan soal isi dokumen tersebut, yang ditandatangani di Wisma Negara Baekhwawon.

Dengan disaksikan oleh kedua pemimpin Korea itu, para menteri pertahanan dari kedua negara juga menandatangani perjanjian untuk menurunkan ketegangan militer di semenanjung, demikian Xinhua melaporkan.

Kim dan Moon dijadwalkan mengadakan acara jumpa pers sebelum makan siang.

Moon dan Kim pada Selasa sore melakukan pembicaraan selama dua jam di markas besar Partai Buruh Korea (WPK).

Dalam pertemuan hari Selasa, kedua pihak "bertukar pandangan secara mendalam tentang berbagai masalah yang muncul menyangkut percepatan pembangunan hubungan utara-selatan dengan kejujuran menerapkan deklarasi Panmunjom secara penuh," lapor kantor berita Korea Utara, KCNA, Rabu.

Kedua pemimpin sangat menghargai hubungan utara-selatan saat ini yang sedang bergerak maju secara positif setelah mereka bertemu sebelumnya tahun ini, menurut KCNA.

Moon dan Kim juga berbicara dengan penuh keterusterangan menyangkut masalah-masalah bersama, kata KCNA.

Baca juga: Batas rindu Korea Selatan dan Utara

Sebelum meninggalkan Pyongyang, Moon mengatakan ia berencana melakukan banyak pembicaraan secara terbuka dengan Kim dalam upaya mewujudkan perdamaian abadi di Semenanjung Korea serta membantu dimulainya kembali dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat soal perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Kunjungan Moon adalah yang pertama kalinya dilakukan oleh seorang kepala negara Korea Selatan ke Pyongyang dalam 11 tahun terakhir ini. Ia dan Kim sebelumnya bertemu dua kali dalam tahun ini.

Pertemuan pertama mereka terjadi pada April, yang menghasilkan Deklarasi Panmunjom.

Melalui deklarasi itu, kedua pemimpin menyatakan komitmen terhadap "penghapusan senjata nuklir di semenanjung Korea" dan menyepakati berbagai langkah untuk menurunkan ketegangan militer di semenanjung.

Presiden Korea Selatan dijadwalkan mengakhiri kunjungan tiga harinya di Pyongyang dan kembali ke tanah air pada Kamis pagi.

Editor: Tia Mutiasari/Elizwan Azly

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018