Makassar (ANTARA News) - Dua unit Rumah Toko (Ruko) berjualan parcel terbakar sekitar pukul 04.00 WITA, Selasa dini hari, dan menewaskan tiga orang korban di jalan Bulukunyi, Kelurahan Maricayya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Tiga orang korban yang teridentifikasi diketahui satu keluarga masing-masing, Rosmiati (40), Rahdianty Rahmana (19) dan Rafika Nur Safitri (11). Jasad korban kini disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Bayangkara untuk divisum dan rencananya di makamkan di pekuburan umum Kabupaten Gowa.

Berdasarkan keterangan saksi, yang juga ipar korban, Aisyah (36) saat kejadian itu, mendengarkan suara ribut-ribut dari bawah rumahnya berlantai tiga itu hingga terdengar suara kaca jendela pecah.

Suaminya, Muh Syahlan (38) kala itu turun untuk melihat kejadian, ternyata sudah ada asap tebal dan api menyala-nyala di sebelah rumahnya hanya berbatasan dinding batu. Tidak hanya itu puluhan warga sudah berkumpul di lokasi kejadian.

Suaminya berniat kembali ke atas untuk menyelamatkan kedua anaknya Zahra (5) dan Gazali (2) dirinya, namun ditahan warga karena sudah ada pemadam kebakaran juga tiba untuk memadamkan api. Dirinya bersama dua anaknya memilih naik ke atas lantai tiga untuk mencari udara segar karena rumahnya sudah dipenuhi asap.

"Saya dan kedua anak saya fokus menyelamatkan diri dan naik ke lantai tiga lalu berdiri didekat jendela untuk mencari udara segar. Sekitar 15 menit kami bertahan di atas, untung api cepat dipadamkan lalu saya di bawa keluar dari rumah," tutur Aisyah terlihat sedih ketika diwawancarai sedang berada di depan rukonya pascakebakaran.

Aisyah sempat menelpon keluarga saat kejadian, bahwa rukonya yang ditempati usaha parcel dan pulsa itu terbakar. Suaminya pun bersyukur semua berhasil selamat, kendati demikian takdir berkata lain tetangga sekaligus keluarganya harus tewas terbakar di rukonya.

"Ratih (Rahdianty) sempat bicara sama saya sebelum kejadian malam itu, tidak ada tanda-tanda mau kebakaran, nanti subuh baru kejadian. Kata orang-orang kebakaran akibat korsleting listrik," ujar dia yang masih terlihat shock.

Dirinya juga membenarkan suami korban Rosmiati, Abdul Rahim (43) sebelum melompat dari atas rukonya berlantai dua saat kebakaran sempat menyelamatkan anak lelaki bungsunya Ade Raka (4) dengan membuangnya turun ke bawah lalu ditangkap warga. Namun, sayang usai melompat kakinya terluka dan mengalami patah tulang hingga harus di bawah ke rumah sakit untuk diberikan perawatan medis.

Kapolsek Makassar, Kompol Usman mengatakan saat ini pihak Labfor Polda Sulsel sedang melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui sebab terjadinya api, meskipun dugaan sementara adalah korsleting listrik.

"Masih dilakukan penyelidikan, sementara ini tim melakukan olah TKP disana. Polisi masih terus melakukan pengembangan atas kasus ini termasuk memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian," katanya.

Kedua ruko ini masing masing bernama Istana Parcel dan Garasi Parsel. Api diduga bermula dari Istana Parsel sebelah kiri Garasi Parcel. Api cepat membesar karena barang dagangan mudah terbakar.

Berdasarkan pantauan di lokasi yang masih terpasang garis polisi, ada dua unit motor hangus terbakar, diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta. Petugas Labfor juga terlihat melakukan pekerjaannya dan petugas PLN memulihkan kondisi kelistrikan.

Sebelumnya, sebanyak 11 unit pemadam kebakaran diterjunkan memadamkan api saat kejadian tersebut. Puluhan warga juga ikut membantu. Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran, kendati diduga disebabkan korsleting listrik.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018