Jakarta, 28/8 (ANTARA News) - Amerika Serikat dikabarkan siap menarik pasukan dari Suriah jika pemerintahan Presiden Bashar al Assad memenuhi tiga syarat, kata surat kabar Israel "Haaretz" pada Selasa.

Tiga hal permintaan Washington itu adalah pertama, Iran harus menjauhi kawasan selatan Suriah, yang dekat dengan perbatasan Israel. Kedua, harus ada surat perjanjian tertulis bahwa perusahaan Amerika Serikat akan mendapatkan porsi pasar minyak di sana.

Sementara itu, yang terakhir ialah Washington harus dapat memperoleh informasi mengenai pergerakan teroris di Suriah.

Sebagai imbalan, Amerika Serikat akan meninggalkan pangkalan al-Tanf di dekat perbatasan tiga negara Yordania, Suriah, dan Irak. Mereka juga akan menarik pasukan di kawasan timur sungai Eufrat.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Washington mengenai kabar itu, yang pertama kali dilaporkan koran "al-Akhbar", yang dikenal mempunyai hubungan dekat dengan Hizbullah.

"Al-Akhbar" menulis bahwa perwakilan badan intelijen Amerika Serikat bertemu empat jam dengan pejabat tinggi militer Suriah di Damaskus pada pada bulan lalu.

Dari pihak Suriah, kubu pemerintah mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat adalah penjajah, yang harus segera angkat kaki.

Israel sejak lama meminta Amerika Serikat dan Rusia menekan Iran agar meninggalkan Suriah karena khawatir pasukan Teheran terus mendekat dan mempunyai pasukan tetap di dekat Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang dicaplol Israel.

Amerika Serikat dan Rusia tengah mengumpulkan kekuatan laut besar di perairan Suriah sebagai tanggapan atas peningkatan pertempuran di provinsi Idlib antara pasukan pemerintah melawan gerilyawan.

Pada Senin, kantor berita Tasnim mengabarkan bahwa Iran dan Suriah telah menandatangani kerja sama militer, termasuk di antaranya bantuan Teheran untuk membangun kembali angkatan bersenjata Damaskus.

Iran saat ini mempunyai ribuan tentara dan anggota milisi di Suriah. Negara itu juga diuntungkan karena banyak mendapatkan kontrak pembangunan kembali prasarana setelah perang usai.

Di sisi lain, Rusia --sebagai pendukung terkuat pemerintahan Bashar-- masih berhasil menahan pasukan Iran sejauh 85 kilometer dari perbatasan Israel.

Namun, Israel menuntut Teheran menarik semua pasukan mereka dari Suriah.

(G005)

(T.G005/A/B002/C/B002) 28-08-2018 23:51:28

Pewarta: .
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2018