Jakarta (ANTARA News) - HIV (Human Immunodeficiency Virus) selalu berkaitan dengan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), tapi apakah Anda tahu betul perbedaannya?

Ada salah kaprah di masyarakat mengenai HIV/AIDS, kata dokter Adyana Esti, tenaga medis klinik Angsamerah Jakarta.

"Ada yang menganggap orang HIV itu pasti AIDS," katanya dalam diskusi HIV/AIDS di Jakarta, Kamis.

Padahal, orang dengan HIV juga bisa tetap hidup normal yang penting menjalani pengobatan yang sesuai.

Ia menjelaskan, HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel T, salah satu bagian sel darah putih. Sel T berperan dalam sistem kekebalan tubuh ketika ada kuman patogen - termasuk virus dan penyakit- yang masuk ke tubuh. 

Sel ini ibarat alarm dan pendeteksi yang akan memperingatkan ketika ada virus dan bakteri yang masuk ke tubuh. "Alarm" ini berfungsi untuk mengenali virus jahat dan mencatat solusi untuk mengenyahkannya.

Ketika sel T rusak, "alarm" tidak berfungsi, tubuh jadi tidak mampu mengenali virus dan bakteri yang masuk. 

Orang dengan HIV dapat hidup normal, bahkan hidup sehat hingga usia senja, bila menjalani pengobatan yang cepat dan tepat. HIV yang langsung ditangani tak selalu berakhir dengan AIDS. Tanpa pengobatan, HIV berubah menjadi AIDS.

AIDS adalah kondisi yang timbul karena rusaknya sistem pertahanan tubuh akibat virus HIV. 

Per Juni 2016, tercatat ada 208.920 penderita HIV di Indonesia berdasarkan data Ditjen P2P Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Benarkah HIV/AIDS ditularkan lewat ciuman? Ini daftar hoax dan faktanya

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018