Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) mendaftarkan calon legislator (caleg) dari kalangan perempuan sebanyak 47 persen dari jumlah total 575 orang.

"Untuk dari kalangan wanita telah memenuhi persyaratan undang-undang lebih dari 30 persen," kata Sekretaris Jenderal PPP Asrul Sani di Jakarta, Selasa (17/7) tengah malam.

Ia juga mengungkapkan sejumlah caleg yang didaftarkan PPP berasal dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar.

Menurut Asrul, PPP kubu Muhammad Romahurmuziy atau Romi itu mendaftarkan caleg dari PPP kelompok Djan Faridz.

"Banyak dari teman PPP Djan Farid yang menjadi caleg (PPP kubu Romi)," ujarnya.

Terkait nama Romi yang tidak masuk daftar caleg, Asrul menyatakan hal itu agar Ketua Umum PPP itu bisa fokus berkampanye bagi caleg PPP di seluruh daerah.

Asrul juga tidak memungkiri nama Romi yang tidak mencalonkan jadi legislator terkait potensi Romi yang masuk bursa calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan PPP berkomitmen untuk tidak mengakomodir caleg yang berstatus mantan terpidana koruptor.

Asrul beralasan PPP tetap memegang fakta integritas tidak mendaftarkan caleg dari kalangan mantan terpidana kasus korupsi.

"Terlepas ada kesepakatan pemerintah, DPR RI, Bawaslu dan KPU tapi PPP ada fakta integritas," katanya.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Asrul Sani (kedua kanan) didampingi pengurus PPP lainnya menyerahkan berkas pengajuan bakal calon anggota DPR kepada Ketua KPU Arief Budiman (kiri) di gedung KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018). PPP secara resmi mendaftarkan nama-nama bakal calon anggota DPR ke KPU untuk mengikuti Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018