Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, bersikukuh akan menerapkan Service and Sales Tax (SST) atau Pajak Pelayanan dan Penjualan untuk menggantikan Good and Service Tax (GST) atau Pajak Barang dan Jasa.

Mahathir mengemukakan hal itu usai menghadiri Pembukaan Persidangan Penggal Pertama Parlemen ke-14 oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V di Kuala Lumpur, Selasa.

Mahathir mengatakan SST diberlakukan 10 persen bagi penjualan dan enam persen untuk pelayanan sehingga tidak sama dengan GST yang menyebabkan harga barang lain turut meningkat.

Dia mengatakan pemerintah akan menguji terlebih dahulu pelaksanaan SST dan dirinya akan melihat rancangan undang-undang atau akta berkaitan cukai yang akan dibawa ke sesi parlimen kali ini.

Kita sudah mengumumkan kadar nol persen terhadap GST, sekarang kita pastikan Parlimen menghapuskan GST.

"Setahu saya, 10 persen jika anda beli, jika tidak beli tak perlu bayar. GST adalah cukai. Anda beli atau tidak, semua harga akan meningkat," katanya

Pemerintah Pakatan Harapan (PH) berjanji akan menghapuskan GST menindaklanjuti manifesto Pemilihan Umum ke-14 dan Kementerian Keuangan menurunkan kadar GST menjadi nol persen mulai 1 Juni lalu.

Pemerintah Barisan Nasional memperkenalkan GST dengan kadar enam persen mulai 1 April 2015 dan kira-kira RM44 miliar dikutip dari sistem percukaian tersebut.

GST akan digantikan cukai penjualan dan layanan (SST) mulai 1 September nanti yang diprediksi menyumbang RM4 miliar kepada pendapatan negara.

Menteri Keuangan, Lim Guan Eng, mengatakan, peraturan tentang SST direncanakan dibahas di bulan depan sebelum diluluskan oleh anggota parlemen.

Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V telah mendukung langkah Pakatan Harapan untuk

menghapuskan GST, menstabilkan harga minyak dan memberi bantuan dalam usaha meringankan beban rakyat.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018