Jakarta, (ANTARA News) - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Aji Al Farabi, menilai Kepala Staf Presiden Jenderal TNI Purn. Moeldoko, dapat diterima oleh partai-partai koalisi jika Joko Widodo memilihnya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Moeldoko yang berlatar belakang militer dan pernah menduduki jabatan Panglima TNI adalah representasi profesional, sehingga tidak menghadapi resistensi dari partai-partai politik koalisi pendukung Jokowi," kata Aji Al Farabi ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Senin.

Menurut Aji, kelebihan Moeldoko adalah memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo dan saat ini mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan Kepala Staf Presiden (KSP), yang merupakan jabatan strategis di lingkungan Istana. "Jika dipilih sebagai cawapres, Moeldoko dapat mengimbangi kompetitor Jokowi pada pemilu presiden 2019," katanya.

Aji menjelaskan, pesaing Joko Widodo pada pemilu presiden 2019 adalah Prabowo Subianto yang diusung oleh Partai Gerindra bersama partai politik mitra koalisinya. Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto berlatar belakang militer dan pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pesaing lain mungkin Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI. "Moeldoko yang berlatar militer, dapat mengimbangi kompetitor Jokowi yang juga militer," katanya.
 
Ketika ditanya, jika Joko Widodo memilih Moeldoko sebagai cawapres, apakah elektoralnya akan naik secara signifikan? Menurut Aji, popularitas Moeldoko masih rendah, sehingga jika dipilih sebagai cawapres tidak meningkatkan elektabilitas capres Joko Widodo secara signifikan. "Moeldoko perlu melakukan pengenalan diri ke publik secara intensif untuk dapat meningkatkan popularitasnya," katanya.

Sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (10/7), menyebutkan, elektabiltas capres Joko Widodo adalah 49,3 persen naik 3,3 persen dari sebelumnya 46,0 persen pada Mei. Sedangkan elektabilitas bakal cawapres yang disebut-sebut akan mendampingi Joko Widodo, dari Polri/TNI adalah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 32,6 persen, KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko 29 persen, dan Menko Polhukam Wiranto 25,7 persen.

Bakal cawapres dari latar belakang partai politik adalah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 35,7 persen, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar 21,5 persen, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy 16 persen, serta gabungan tokoh lain mendapat suara 18,5 persen. Sebanyak 8,3 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.

Bakal cawapres dari latar belakang tokoh agama adalah, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin 21 persen, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin 17,2 persen, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi 12,3 persen, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 9,5 persen.

 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018