Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Riau melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) pascaserangan teror penembakan yang terjadi di Lapas Klas IIA Pekanbaru.

Pantauan Antara di Lapas Klas IIA Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Gobah, Kota Pekanbaru, Senin siang, kepolisian berupaya menelusuri asal lokasi penembakan.

Dengan menggunakan alat sejenis "laser", penyidik memetakan dari mana lokasi penembak misterius tersebut memuntahkan lima peluru yang menyasar ke Gerai Layanan Publik Lapas Klas IIA Pekanbaru tersebut.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan lokasi maupun jumlah pelaku penembakan tersebut.

Sejauh ini, dia menuturkan pihaknya telah mengantongi tiga rekaman CCTv yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, dari olah TKP yang digelar kemarin, Polisi juga menemukan sejumlah proyektil dan selongsong, baik dalam kondisi utuh maupun hancur.

Sementara itu, hingga siang ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil) Riau, Muhammad Diah melakukan pertemuan tertutup di dalam gedung Lapas Klas IIA Pekanbaru.

Pertemuan dilakukan sejak pukul 10.00 WIB tadi, dan hingga kini masih terus berlangsung.

Lebih jauh, pelayanan di Lapas Klas IIA Pekanbaru berlangsung normal. Cukup banyak pengunjung yang berada di Lapas untuk mengunjungi atau sekadar mencari tahu kabar keluarga mereka pasca insiden tersebut.

Namun, informasi yang dirangkum dari petugas Lapas, jam besuk yang awalnya 30 menit dipotong menjadi 15 menit.

Diberitakan sebelumnya Klas IIA Gobah, Kota Pekanbaru diberondong lima tembakan oleh OTK pada Minggu dinihari kemarin (8/7). Insiden penembakan tersebut terjadi dua kali.

Pertama terjadi pada pukul 03.30 WIB dinihari, sementara penembakan ke dua terjadi pada pukul 04.00 WIB atau selang setengah jam kemudian. Tidak ada korban jiwa pasca insiden teror tersebut.

"Tembakan pertama terjadi jam setengah empat pagi. Ada tembakan sekali. Setengah jam berikutnya ada empat tembakan beruntun," katanya.

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018