Tokyo (ANTARA News) - Kaisar Jepang Akihito membatalkan tugas kenegaraan setelah jatuh sakit, kata juru bicara pemerintah, Senin (2/7).

"Akihito (84) tiba-tiba merasa sakit dan keringat bercucuran pada dini hari dan Permaisuri Michiko segera memanggil dokter istana,” kata Kepala sekretaris kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan.

"Dokter mendiagnosis kaisar dengan gejala vertigo dan mual karena anemia otak, yang mengharuskan istirahat total dan pemeriksaan lanjutan,” imbuh Suga, yang berbicara dalam konferensi pers rutin.

Anemia otak disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak. Akihito pada Senin dijadwalkan bertemu dengan Putri Ayako, putri dari salah satu sepupunya, untuk mendengar tentang pertunangannya, ungkap juru bicara dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran kepada AFP.

“Kami belum mendapat keterangan lebih lanjut” mengenai kondisi kesehatan kaisar, katanya.

Belum diketahui kapan Akihito akan kembali melanjutkan tugas kenegaraannya. 

Akihito mengejutkan negara ini karena pada 2016 dia mengisyaratkan keinginan untuk mundur setelah hampir tiga dekade memimpin, dengan alasan usia dan masalah kesehatan.

Ia akan menjadi kaisar pertama yang pensiun pada 30 April 2019 dalam lebih dari dua abad di keluarga kekaisaran tertua di dunia.

Putra tertua Akihito, Putra Mahkota Naruhito yang berusia 58 tahun, akan naik tahta sehari kemudian, demikian dilansir Kantor Berita AFP.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018