...ternyata kesenian musik panting masih sangat diminati anak-anak muda di daerah kita. Artinya kelestariannya akan terus terjaga."
Banjarmasin (ANTARA News) - Para seniman muda di Provinsi Kalimantan Selatan menggelar musik panting kolosal di panggung terbuka Bakhtiar Sandarta Taman Budaya Kalsel, Jumat malam.

Menurut Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyati, ada sekitar 70 seniman muda yang terlibat dalam pergelaran "The Warriors of Panting" bertema Satu Panting Sejuta Rasa tersebut.

"Mereka adalah seniman-seniman muda berbakat yang ingin tampil untuk melestarikan musik tradisi daerah ini, dan kami sangat mendukung dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya," ujarnya.

Menurutnya, ada sebanyak 16 seniman muda yang ahli dalam memainkan alat musik gitar panting, khas musik daerah Kalsel ini, yang unjuk kebolehan dalam pergelaran kolosal berkolaborasi dengan musik moderen.

"Kami mengapresiasi keahlian mereka ini sebagai generasi pelestari kesenian musik panting, bahkan bisa berpadu dengan musik moderen," ujarnnya.

Suharyati berharap, akan banyak lagi seniman muda yang bermunculan di daerah itu, tidak hanya di kesenian musik tradisi, tapi juga teater, sastra dan tari.

"Sebagai langkah pelsetarian kesenian daerah, Taman Budaya Kalsel akan memberikan pembinaan bagi pelestarian kesenian sebagai warisan daerah tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provensi Kalsel M Yusuf Effendi menyatakan apresiasinya atas pergelaran sukses musik panting kolosal tersebut.

Baginya, adanya pergelaran ini menunjukkan kesenian musik panting masih sangat lestari, sebab masih banyak generasi pegiat penerusnya.

"Kami sangat senang melihat kenyataan ini, ternyata kesenian musik panting masih sangat diminati anak-anak muda di daerah kita. Artinya kelestariannya akan terus terjaga," ujarnya.

Bahkan, tuturnya, Dinas Pendidikan provinsi mulai pula menggerakkan pendidikan kesenian kesekolah-sekolah, sehingga generasi muda di daerah itu akan terus tahu apa saja kesenian warisan nenek moyangnya.

"Karena kebudayaan itu adalah jati diri daerah kita, maka harus kita jaga bersama," katanya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018