Kualalumpur (ANTARA News) - Pajabat Malaysia melakukan penangkapan pertama dalam penyelidikan baru terhadap skandal miliaran dolar di dana negara 1MDB, memanggil mantan pembantu perdana menteri terguling Najib Razak untuk membantu penyelidikan itu, demikian menurut kantor berita Bernama pada Senin.

Pemerintah baru Malaysia pimpinan Mahathir Mohamad, 92 tahun, membuka kembali penyelidikan atas miliaran dolar diduga tersedot dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB) sesudah pemerintahan Najib kalah dalam pemilihan umum pada Mei, didorong kemarahan atas skandal itu dan peningkatan biaya hidup.

Pada Senin, pengadilan mengabulkan permohonan petugas anti-korupsi memanggil mantan pembantu Najib selama sepekan guna membantu penyelidikan mereka atas 1MDB, kata Bernama.

Pembantu berusia 42 tahun itu, dalam laporan itu dinyatakan bekerja untuk Najib sejak 2009, ditangkap pada Minggu malam sesudah memberikan pernyataan di markas Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) di ibukota pemerintahan, Putrajaya.

Pada awal bulan ini, jaksa agung baru Malaysia mengatakan kantornya mempelajari kemungkinan tindakan pidana dan perdata atas perkara 1MDB, sesudah menerima naskah penyelidikan tentang dana negara itu dari lembaga pemberantasan korupsi tersebut.

Baca juga: Dua hakim utama Malaysia mundur di tengah perburuan terhadap pejabat

Baca juga: AS percepat penyelidikan 1MDB Malaysia sesudah Najib kalah pemilu


Mantan perdana menteri Najib, yang mendirikan 1MDB, adalah sasaran penyelidikan pencucian uang. Najib senantiasa membantah melakukan kesalahan.

Najib, dalam beberapa tanggapan tentang skandal itu, kepada Reuters pada pekan lalu menyatakan tidak tahu apakah ratusan juta dolar tersebut, yang bergerak melalui rekening pribadinya, berasal dari 1MDB dan apakah uang itu pada akhirnya dicuci untuk memperharta secara umum, termasuk kapal mewah, lukisan, permata, dan real estat.

Transaksi melibatkan 1MDB diselidiki di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, tempat ia menjadi perkara terbesar, yang dikejar Departemen Kehakiman di bawah program anti-kleptokrasi.

Departemen Kehakiman AS menuduh lebih dari 4,5 miliar dolar dari 1MDB dicuci melalui jaringan rumit transaksi dan perusahaan, dengan 681 juta dolar berakhir di rekening bank Najib.

Najib menyatakan uang itu adalah sumbangan dari Arab Saudi, yang sebagian besar sudah dikembalikan.

Menurut departemen kehakiman AS, harta diperdengan uang 1MDB termasuk lukisan Picasso, perumahan mewah di California Selatan dan New York, saham di perusahaan Hollywood dan kapal mewah seharga 265 juta dolar, serta perhiasan senilai lebih dari 200 juta dolar, termasuk liontin berlian merah muda 22 karat dan kalung.

Baca juga: Gubernur bank sentral Malaysia mengundurkan diri

Baca juga: Mahathir batalkan MRT fase 3

Pewarta: ANTARA
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018