Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat menteri Forum Kerja sama Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) III yang akan diselenggarakan pada 26-27 Juni 2018 di Bangkok, Thailand.

Pertemuan CEAPAD III itu akan dibuka oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.

Sebanyak 11 menteri dari negara-negara Asia Timur dan Timur Tengah dijadwalkan turut hadir, antara lain dari Brunei Darussalam, Mesir, Singapura, Thailand dan Yordania. Selain itu, akan ada juga perwakilan dari lima organisasi internasional.

Arrmanatha menyebutkan bahwa tujuan utama dari pertemuan CEAPAD III adalah untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas dalam memberikan bantuan kepada Palestina, khususnya untuk program bantuan pembangunan kapasitas.

"Bagi Indonesia, perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Palestina merupakan salah satu prioritas politik luar negeri kita," ujar dia.

Baca juga: Indonesia dukung resolusi perlindungan warga sipil Palestina

Baca juga: Sidang Umum PBB sahkan resolusi perlindungan warga sipil Palestina


Direktur Kerja Sama Teknik (KST) Kementerian Luar Negeri Muhammad Syarif Alatas menyampaikan bahwa dalam pertemuan CEAPAD III itu akan dibuat Rencana Kerja 2019-2021 untuk menyusun berbagai program bantuan teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan Palestina dan keunggulan negara-negara anggota CEAPAD.

"Dalam pertemuan ketiga CEAPAD ini, pemerintah Indonesia akan menegaskan kembali dukungan bagi pembangunan berkelanjutan di Palestina. Indonesia juga akan mendorong negara-negara mitra untuk berkontribusi membantu pembangunan Palestina," ucap Syarif.

Menurut dia, Indonesia sangat aktif dalam memberikan program bantuan pembangunan kapasitas kepada Palestina. Sejauh ini Indonesia telah menjalankan 169 program pengembangan kapasitas di berbagai bidang untuk Palestina yang melibatkan 1.859 peserta.

"Bantuan pembangunan kapasitas yang kita berikan kepada Palestina itu di berbagai bidang, seperti good governance, UKM, micro finance. Untuk tahun ini, Indonesia sudah menyiapkan beberapa program. Dalam waktu dekat kita akan memberi pelatihan bagi UKM Palestina," ungkapnya.

Pada 2019, lanjut dia, pemerintah Indonesia akan melaksanakan program bantuan pembangunan kapasitas untuk Palestina di bidang pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan.

"Ke depan Indonesia akan terus memberi bantuan teknis kepada Palestina," tutur Syarif.

Baca juga: Palestina perhatian Indonesia selama jadi anggota Dewan Keamanan PBB

Baca juga: Menlu: Empat prioritas Indonesia di DK PBB

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018