Dar es Salaam, Tanzania (ANTARA News) - Populasi badak di Daerah Pelestarian Alam Ngorongoro (NCA) di Tanzania, satu Lokasi Warisan Dunia UNESCO, telah dari 25 pada 1977 jadi lebih dari 50 pada 2018, kata Kepala Konservasi NCS Freddy Manongi pada Kamis (21/6).

Kebanyakan badak tersebut, yang terancam punah, berada dalam jangkauan kamera pemantau 24-jam di dalam kepundan itu, lokasi yang menjadi lambang dan daya tarik utama pariwisata di negara Afrika Timur tersebut, kata Manongi dalam satu taklimat.

Manongi mengatakan jumlah hewan yang sangat terancam punah itu telah bertambah karena perkembang-biakan dan peningkatan upaya anti-perburuan gelap.

"Satu badak yang dilindungi, yang diberi nama Fausta, diduga menjadi salah satu yang paling tua di dunia. Hewan tersebut berusia 54 tahun dan telah diberi perawatan khusus," kata pejabat pelestarian itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Kepundan Ngorongoro, kawah gunung berapi yang sangat besar yang mirip ampiteater, saat ini menjadi habitat badak --yang dimukimkan kembali beberapa tahun lalu.

Data statistik memperlihatkan kawah terkenal tersebut memiliki secara keseluruhan 108 badak pada 1968, jumlah yang merosot tajam jadi 25 pada 1977.

Kegiatan memukimkan kembali badak secara khusus di kepundan itu dimulai pada 1990-an dengan dukungan badan pelestarian alam internasional.

Baca juga: Dua anak badak jawa lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018