Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang berhasil menangkap tiga terduga teroris di Universitas Riau, Pekanbaru, yang berencana menyerang gedung DPR dan DPRD.

"Saya memuji langkah Densus 88 yang berhasil menangkap tiga terduga terorisme di lingkungan kampus Universitas Riau. Namun saya kaget karena terduga teroris itu ternyata memiliki motif ingin menyerang gedung DPR RI dan DPRD Riau," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, beberapa kali sasaran terorisme adalah kantor Kepolisian dan aparat polisi. Kini ada motif dari terduga terorisme yang adalah alumni Universitas Riau ingin menyerang gedung DPR RI dan DPRD Riau dengan bom rakitan.

"Terus terang saya kaget dan mengecam rencana ini," katanya.

Menurut Bamsoet, penangkapan terduga teroris ini sekaligus memperkuat penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menunjukkan tingginya paparan radikalisme di kalangan mahasiswa di sejumlah kampus.

Bamsoet menyebutkan, penangkapan terhadap terduga teroris di lingkungan kampus merupakan tamparan keras bagi sistem pendidikan nasional.

"Kampus seharusnya menjadi tempat bagi para intelektual menghasilkan pemikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, tapi justru dimanfaatkan untuk terduga terorisme yang dapat mengancam keselamatan, keamanan, dan persatuan bangsa," katanya.

Namun Bamsoet meyakini aparat Kepolisian dan aparat keamanan lainnya dapat mengantisipasi jaringan teroris yang bersembunyi di kampus. Apalagi saat ini undang-undang baru yang mengatur aparat untuk melakukan pencegahan dan menindak.

"Undang Undang Antiterorisme yang baru disetujui DPR RI pada 25 Mei lalu, mengatur kewenangan aparat untuk mencegah dan menindak terduga terorisme," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, selama aparat hukum mengikuti aturan perundangan, DPR RI akan memberikan dukungan dalam tindakan pemberantasan terorisme sampai ke akarnya.

Di sisi lain, Bamsoet juga mengingatkan Pemerintah agar tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan dalam pengikis radikalisme dan terorisme, tapi membuat berbagai kegiatan positif yang mampu menggairahkan intelektualitas mahasiswa dan alumni.

"Pemberantasan terorisme dengan pendekatan keamanan, tidak selamanya dapat menjadi jawaban dalam membersihkan paham radikalisme di kampus. Namun pendekatan melalui pendidikan kebangsaan terhadap pemuda dan mahasiswa yang masih mengalami pembukaan koognitif terhadap berbagai gagasan baru harus kembali ditingkatkan," katanya.

Perihal keamanan di lingkungan Gedung DPR RI, Bamsoet akan meminta bantuan Polri untuk terus waspada dan memperketat penjagaan keamanan guna mencegah masuknya pihak-pihak yang akan mengganggu keamanan. ?

"Saya berharap DPR RI terus menjadi tempat yang aman bagi siapa saja. Jangan sampai pelukan serta cium tangan dan kening kita kepada anak, istri atau suami, saat pergi ke DPR itu menjadi kenangan yang terakhir," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018