Jakarta (ANTARA News) - Sektretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini mendorong penguatamaan dialog dalam soal Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Islam mengajarkan metode berdakwah sebagai An Nahl ayat 125 bahwa dakwah itu harus dialogis dengan hikmah dan juga perdebatan yang santun. Bukan dengan kekerasan," kata Helmy di Jakarta, Rabu.

Massa menyerang anggota komunitas Ahmadiyah Lombok, Sabtu 19 Mei silam. Mereka mengusir tujuh keluarga yang berjumlah 24 orang sebagai upaya mengusir komunitas ini dari Lombok Timur.

Massa juga merusak sebuah rumah milik jemaah Ahmadiyah pada malam harinya. Ahad pagi 20 Mei massa kembali merusak rumah warga Ahmadiyah lainnya.

Baca juga: Jemaah Ahmadiyah diteror sampai harus mengungsi di kantor polisi

Aksi penyerangan komunitas Ahmadiyah ini menyebabkab 24 orang dievakuasi ke kantor Polres Lombok Timur, delapan rumah rusak serta empat motor hancur.

Helmy mengatakan Islam tidak pernah membenarkan cara-cara kekerasan, apa pun alasannya. Islam mengajarkan kedamaian dan jika ada perbedaan harus mengedepankan klarifikasi dan dialog.

Dia mengatakan kejadian yang menimpa Ahmadiyah didasarkan kurangnya bahkan ketiadaan dialog. "Apa pun yang terjadi, dialog dan musyawarah harus dikedepankan untuk masa depan yang lebih damai dalam kebinekaan,"  kata Helmy.

Baca juga:  50 orang terlibat perusakan rumah jamaah Ahmadiyah

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018