Beirut (ANTARA News) - Kelompok pertama petempur ISIS telah meninggalkan benteng pertahanan terakhir mereka di ibu kota Suriah pada Minggu (20/5) di bawah kesepakatan yang dicapai setelah pertempuran sengit selama beberapa pekan menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

"Saat fajar, enam bus yang mengangkut petempur ISIS dan keluarga mereka meninggalkan kamp pengungsi Palestina Yarmuk dan distrik Tadamun yang berdekatan," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris.

Abdel Rahman mengatakan bus-bus itu menuju timur Suriah, tempat ISIS masih menguasai beberapa wilayah. Dia tidak memiliki rincian mengenai berapa banyak orang yang naik bus tersebut, tetapi mengatakan bahwa mayoritas dari mereka adalah kerabat dari anggota ekstremis dan tidak bersenjata.

Evakuasi dilakukan sehari setelah tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri serangan gencar satu bulan guna mengusir ISIS dari posisi terakhirnya di Damaskus selatan.

Pasukan pro-rezim, khususnya milisi Palestina, telah bertempur sejak 19 April untuk merebut kembali Yarmuk, Tadamun, dan distrik terdekat Qadam serta Hajar al Aswad dari ISIS.

Serangan itu menewaskan lebih dari 250 pasukan pro-rezim dan 233 anggota ISIS menurut keterangan Observatorium yang dikutip AFP.

Pertempuran mendekati akhir pada pertengahan hari Sabtu di tengah laporan-laporan mengenai kemungkinan pencapaian kesepakatan evakuasi.

Media pemerintah Suriah pada Minggu membantah evakuasi berlangsung di Hajar al Aswad, namun tidak menyebut pemberangkatan dari Yarmuk dan Tadamun.

Yarmuk yang sebelumnya menjadi rumah bagi 160.000 orang Palestina dan Suriah kini populasinya sudah menyusut menjadi beberapa ratus orang saja. (hs)

Baca juga:
Tentara Suriah dan ISIS bertempur sengit di Damaskus Selatan
Suriah-ISIS sepakat gencatan senjata di Damaskus selatan

 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018