Ambon (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon, dalam beberapa hari terakhir mulai mengakibatkan tanah longsor di beberapa kawasan dan Desa di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Antara yang menghimpun data di lapangan, Sabtu, talud penahan tanah milik dua keluarga di Desa Soya, Kecamatan Sirimau, mengalami longsor, sehingga pemilik rumah bersama warga terpaksa memasang terpal untuk menutup longsoran agar tidak tergerus air hujan dan menjadi lebih parah.

"Talud penahan tanah yang longsor di samping rumah keluarga Morgan Rahayaan di Dusun Kopertis, Desa Soya sedangkan satu lainnya milik keluarga Lexi Haumahuw," kata Sekretaris Desa Soya, Melky Soplanit.

Dia mengaku bencana alam tersebut telah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, dan telah diberikan bantuan tanggap darurat berupa terpal untuk menutup badan talud yang longsor, sehingga air hujan tidak merembes dan membuat kerusakan lebih parah.

Selain dua rumah warga, melky juga mengatakan, badan jalan di perbatasan antara Kayu Putih - Desa Soya juga mengalami longsor sepanjang empat hinga meter, dan perlu segera ditangani sehingga tidak mengancam ruas jalan menuju desa tersebut.

"Kami sudah meminta Pemerintah Kota Ambon untuk segera melakukan tindakan tanggap darurat sehingga longsorannya tidak menjadi lebih parah dan mengancam akses jalan menuju ke Negeri Soya," katanya.

Dia menambahkan, saat ini terus melakukan pemantauan terhadap rumah-rumah warga di Desa Soya, mengingat intensitas hujan sedang hingga lebat tanpa henti masih terus menguyur Kota Ambon, sehingga sewaktu-waktu jika terjadi bencana dapat segera ditangani.

Sedangkan satu ryumah warga di kawasan Halong Batu-Batu, Kecamatan Baguala, milik Keluarga Merry Nussy juga dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah karena talud penahan tanah roboh.

"Sebagian dinding rumah ikut roboh bersamaan dengan robohnya talud. Untuk sementara lokasi talud yang roboh ditutup dengan terpal, sehinga tidak menjadi lebih parah," ujar Merry Nussy.

Longsor cukup parah juga dilaporkan terjadi di perbatasan Negeri Naku dan Kilang, kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), sehingga akses jalan ke sejumlah desa di kecamatan tersebut terancam putus.

Jalan di kawasan Asawang, Negeri Kilang mengalami longsor cukup besar dan lebar jalan yang tersisa hanya sekitar satu meter dan hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.

Longsor di ruas jalan poros yang menghubungkan kecamatan Letisel - pusat Kota Ambon tersebut, menyebabkan angkutan kota (angkot) dari dan ke sejumlah Negeri di kecamatan Leitisel, maupun mobil pribadi atau truk tidak bisa melalui kawasan Asawang.

Pengguna sepeda motor yang akan melewati ruas jalan yang longsor ini harus ekstra hati-hati karena tanah dibagian bawah aspal jalan juga telah tergerus air hujan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan sehingga jalan putus total.

Baca juga: Tanah longsor di Ambon, satu warga tewas

Baca juga: Jalan Kota Ambon tertimbun longsor

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018