Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan pentingnya mengembangkan pemikiran Islam moderat, baik di Indonesia maupun di dunia.

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, Puan Maharani menegaskan hal tersebut ketika menemui salah satu tokoh Islam berpengaruh di Mesir, Grand Mufti Prof Dr Shawki Allam, Kamis (26/4).

"Kami berharap agar Grand Mufti dapat membantu mengembangkan pemikiran Islam moderat. Saya yakin hal ini perlu dilakukan sejak dini dan secara bersama-sama. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh tokoh agama Islam di dunia," ujar Menko PMK Puan Maharani.

Pertemuan itu dilakukan sebagai upaya peningkatan hubungan bilateral. Dalam pertemuan tersebut, Menko PMK juga menyebutkan bahwa hubungan Indonesia-Mesir sudah berlangsung lama.

Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di lahan seluas 142,5 hektare. Universitas ini diharapkan akan menjadi pusat kajian Islam internasional dan tempat belajar tentang peradaban Islam bagi seluruh mahasiswa dalam dan luar negeri.

Oleh karena itu, kata Puan, kampus tersebut akan membutuhkan tenaga pengajar yang kompetitif di bidangnya, sehingga terbuka peluang melakukan kerja sama dengan para ulama untuk ikut mengembangkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Menko PMK berharap agar ada orang Indonesia yang juga mendalami ilmu agama, khususnya terkait dengan fatwa.

Dalam pertemuan itu, Grand Mufti mengapresiasi upaya Indonesia untuk mendesain kurikulum pengembangan Islam moderat sejak dini dan menawarkan bantuan pengembangan kurikulum. Grand Mufti Mesir juga menyambut baik rencana pembangunan UIII di Indonesia.

"Kami senang ada kerja sama yang baik terutama bagi pelajar Indonesia untuk belajar fatwa. Insyaa Allah lembaga ini siap mendistribusikan bahan sebagai referensi," ujar Grand Mufti Mesir Shawki Allam.

Harapan Shawki media ini dapat meng-counter pemikiran ISIS yang banyak menyebar, di antaranya melalui jaringan Facebook maupun media sosial lainnya. Karena lembaga fatwa memainkan peran penting dalam menghadapi dan meng-counter pemikiran yang radikal.

Grand Mufti menyampaikan bahwa metode untuk mengatasi ancaman pemikiran radikal bagi kalangan muda dengan memberikan bimbingan.

Terkait dengan Pancasila yang disampaikan oleh Menko PMK, Grand Mufti menilai Pancasila itulah esensi dari ajaran Islam.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga mengundang Grand Mufti Mesir untuk hadir ke Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarno Putri. Turut mendampingi Menko PMK dalam kunjungan antara lain Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzy dan Deputi Menko PMK bidang Pendidikan dan Agama.

Baca juga: Puan bertemu Imam Besar Al Azhar bahas kurikulum pendidikan Islam

Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018