Ia mengabaikan peringatan penjaga pintu kereta."
New Delhi (ANTARA News) - Sebanyak 13 anak dilaporkan tewas dan tujuh anak lainnya cedera setelah satu kereta api (KA) cepat menabrak bus sekolah mereka di satu persimpangan tanpa penjaga di Negara Bagian Uttra Pradesh, India Utara, Kamis.

"Bus sekolah itu sedang membawa 25 siswa Sekolah Umum Teologi. Satu kereta penumpang menabrak kendaraan tersebut, setelah mobil itu terhenti di rel di persimpangan tanpa penjaga. Sebanyak 13 anak meninggal di tempat," kata seorang pejabat perusahaan KA India, sebagaimana dikutip Xinhua.

Kecelakaan itu terjadi pada Kamis pagi di persimpangan kereta Dudhi di Kushinagar, lebih dari 320 kilometer dari Ibu Kota Negara Bagian Uttra Pradesh, Lucknow.

"Jumlah korban jiwa mungkin bertambah ... sebab kondisi sebagian anak yang cedera dikatakan serius di satu rumah sakit pemerintah, tempat mereka segera dibawa oleh warga lokal setelah kecelakaan. Semua anak yang cedera sedang diberi perawatan terbaik yang tersedia," ujar pejabat, yang enggan disebut jati dirinya itu.

Stasiun televisi lokal memperlihatkan tayangan kendaraan warna kuning yang ringsek dan tergeletak di pinggir rel kereta, dan melaporkan kebanyakan korban berusia di bawah 10 tahun.

Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath, yang bergergas ke lokasi kecelakaan bersama para pejabat senior, mengatakan kecelakaan tersebut terjadi akibat "kecerobohan" pengemudi kendaraan sekolah.

"Ia mengabaikan peringatan penjaga pintu kereta," ujarnya kepada wartawan.

Yogi menimpali, "Penyelidikan awal telah menunjukkan pengemudi van sekolah itu terus mengemudikan kendaraannya ke rel kendati sudah diperingatkan mengenai bahaya yang mengancam karena ada kereta. Ia tidak mempedulikan peringatan, ia memakai alat dengar telinga. Ini adalah kasus kecerobohan murni."

Presiden India Ram Nath Kovind dan Perdana Menteri Narendra Modi telah menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga korban meninggal dalam kecelakaan itu.

Modi mengatakan "sangat sedih" pasca-menerima laporan mengenai kecelakaan tersebut.

Perusahaan KA India dan pemerintah negara bagian telah menginstruksikan pembayaran ganti-rugi sebenar 200.000 rupee (3.500 dolar AS) buat keluarga masing-masing korban meninggal. Menteri Urusan Kereta India Piyush Goyal juga telah memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi mengenai kecelakaan itu.

Perusahaan KA India adalah salah satu jaringan kereta terbesar di dunia, yang saling-menyilang negeri tersebut dari utara sampai selatan. Perusahaan itu mengoperasikan sebanyak 9.000 kereta penumpang dan mengantar hampir 23 juta penumpang setiap hari.

Tapi, bencana kereta sering terjadi di India, sebanyak kebanyakan prasarana era-kolonialnya sudah usang dan sejumlah persimpangan kereta tak dijaga.

Pewarta: -
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018