Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia akan memantau aktivitas akun yang digerakkan secara otomatis di Twitter, dikenal sebagai akun bot, sebagai salah satu persiapan menjelang Pemilu pada awal Mei 2018.

Reuters menemukan lini massa Twitter si Malaysia dibanjiri cuitan berisi pesan pro-pemerintah dan anti-oposisi, dua minggu menjelang Pemilu pada 9 Mei 2018.

Menteri Komunikasi Malaysia, Salleh Said Keruak melalui akun Twitter-nya menyatakan akun mikroblog tersebut dapat dijalankam secara anonim oleh siapa pun dan kementeriannya akan mengatasi keluhan-keluhan tersebut.

Baca juga: Pemilu Malaysia 9 Mei 2018

"Selaku regulator MCMC (komisi komunikasi dan multomedia) akan bekerja sama dengan penyedia layanan seperti Twitter dan Facebook," kata Salleh.

Pernyataan Menteri Salleh terpisah dari temuan Reuters.

Sementara itu, biro informasi dan teknologi Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), partai yang menaungi Perdana Menteri Najib Razak, membantah berada dibalik akun bot tersebut.

Media sosial seperti Facebook dan Twitter menjadi sorotan menjelang pemilu, berkaca dari pengalaman Amerika Serikat baru-baru ini yang menduga ada keterlibatan Rusia dalam kampanye Pilpres 2016 lalu.

Baca juga: Mahathir Mohamad kembali maju di pemilu Malaysia
Baca juga: Malaysia gelar Pemilu 9 Mei, Najib ditantang Mahathir

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018