Beijing (ANTARA News) - Sedikitnya 17 tewas akibat dua perahu naga yang mereka tumpangi terbalik di wilayah selatan China, Sabtu (21/4).

Pencarian terhadap korban di perairan Sungai Taohuajiang, Kota Guilin, Daerah Khusus Guangxi Zhuang, dilanjutkan pada Minggu pagi, demikian otoritas lokal sebagaimana dilaporkan sejumlah media resmi China.

Dua perahu naga sepanjang 18 meter, masing-masing mengangkut 30 orang menjalani latihan di Sungai Taohuajiang sebagai persiapan menghadapi lomba.

Tiba-tiba perahu tersebut terbalik dan 60 penumpangnya tercebur sungai, demikian CRI, siara radio resmi pemerintah China.

Sebanyak delapan unit kapal dan 200 petugas penyelamatan dikerahkan ke lokasi untuk mencari para korban hingga pukul 22.00 waktu setempat dan dilanjutkan pada keesokan harinya.

Otoritas Pemerintah Kota Guilin menyatakan bahwa sejumlah warga Desa Dunmu tidak memberitahukan kepada pihak kepolisian terdekat sebelum menggelar latihan tersebut.

Oleh sebab itu, dua orang penyelenggara diamankan pihak kepolisian untuk dimintai pertanggungjawaban atas peristiwa maut tersebut, tulis Kantor Berita Xinhua.

Perahu naga atau yang dikenal dengan "longchuan" bentuknya memanjang dan sempit yang digerakkan oleh tenaga manusia dan digunakan pada olahraga dayung yang dilengkapi dengan genderang.

Balapan perahu naga sudah menjadi tradisi dan sebagai hari libur nasional di China, Hong Kong, dan Taiwan.

Festival perahu naga biasanya jatuh pada bulan Juni sebagai penanda masuknya musim panas.

 Baca juga: Tradisi festival perahu naga di Tiongkok

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018