Sangihe (ANTARA News) - Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Nusa Tabukan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang berada di wilayah perbatasan dengan negara Filipina kekurangan fasilitas mengajar, mereka meminta pemerintah melengkapi fasilitas mengajar agar kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik.

"Kami mohon pemerintah dapat memberikan fasilitas belajar mengajar di sekolah menengah atas Nusa Tabukan," kata Bawele di Nusa Tabukan, Sabtu.

Dia mengatakan belum memiliki buku pedoman untuk mengajar, termasuk alat bantu lainnya, sehingga membingungkan para guru dalam mengajar.

Tenaga guru pegawai negeri sipil di daerah itu, katanya, hanya satu orang yakni kepala sekolah yang saat ini sementara dirawat di rumah Sakit Prof Kandou Manado.

"Pegawai negeri sipil hanya kepala sekolah yang dibantu oleh tujuh orang tenaga honorer," kata dia.

Dengan kondisi ini, kata dia, sudah ada siswa yang pindah ke sekolah lainnya karena SMA Nusa Tabukan kurang memiliki fasilitas belajat mengajar.

Menurut dia, sudah empat bulan, tujuh orang tenaga guru honorer belum menerima upah.

"Selama tahun 2018 ini kami guru honorer belum menerima upah selama empat bulan ini," kata dia.

Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan keberadaan SMA Nusa Tabukan yang merupakan satu-satunya sekolah menengah atas yang berada di kepulauan Nusa Tabukan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Sangihe Holman Pasaribu mengatakan, untuk SMA dan sekolah sederajat lainnya sudah merupakan kewenangan pemerintah provinsi sehingga pemerintah kabupaten tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

"Pemerintah kabupaten Sangihe tidak bisa memenuhi permintaan ibu guru N. Bawele karena SMA merupakan kewenangan pemerintah provinsi," kata dia.

Namun demikian, informasi ini akan segera diteruskan kepada dinas pendidikan yang ada di provinsi Sulawesi Utara, tambah dia lagi.


Baca juga: Bupati: kelompok bersenjata aniaya guru di Tembagapura

Baca juga: Dua heli evakuasi guru korban pemerkosaan KKSB Arwanop, Papua

Baca juga: 13 guru korban kejahatan kelompok bersenjata Papua dievakuasi dari Aroanop

Baca juga: Tangis para guru yang dievakuasi dari Aroanop pecah di Timika

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018