Hanoi (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi mengajak perusahaan pengembang memanfaatkan pasar properti di Vietnam yang sedang "booming" menyusul langkah Ciputra Group yang sukses memanfaatkan peluang di sektor tersebut.

"Sejumlah perusahaan pengembang dari beberapa negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia dengan agresif memanfaatkan peluang-peluang pasar properti di Vietnam," kata Dubes Ibnu Hadi dalam pembicaraan dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata dan beberpa pengurus lainnya di Hanoi, Vietnam, Senin.

Menurut dia, Ciputra berhasil mengembangkan Ciputra Hanoi International City di Hanoi, khususnya setelah menanam modal di sektor itu beberapa tahun lalu dan kini menjadi rujukan bagi para perusahaan pengembang lain (trend setter).

Ciputra Group merupakan pemimpin global dalam pengembangan perkotaan baru, dengan 100 anak perusahaan, Ciputra Group adalah pioner dalam bidang pengembangan real estat berskala besar yang menciptakan komunitas-komunitas perkotaan hijau dan modern.

Hingga kini, Ciputra Group telah sukses membangun 110 proyek perumahaan seluas antara 500 dan 6.000 hektare di Indonesia dan negara-negara lain di dunia.

Kini Ciputra Hanoi adalah rumah dari lebih 7.000 warga, 30,8 persen di antaranaya warga negara asing dari 74 negara di seluruh dunia.

Baca juga: Vietnam manfaatkan teknologi tingkatkan industri pariwisata

Dalam laman www.ciputrahanoi.com.vn, Ciputra Group yang bekerja sama dengan Urban Development and Infrastrucure Investment Corp dari Vietnam membangun Ciputra Hanoi di atas lahan seluas 301 hektare.

Ibnu Hadi menyarankan perusahaan-perusahaan pengembang dari Indonesia untuk melihat dan menanam modal di sektor properti di provinsi-provinsi bagian tengah antara lain Danang.

Vietnam yang pertumbuhan ekonominya tahun lalu mencapai hampir tujuh persen memiliki 63 provinsi, dan para perusahaan yang bergerak di bidang real estat memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi (know how) di sektor itu.

"Para pengembang di Indonesia dapat bekerja sama dengan mitra-mitra mereka di Vietnam," kata Dubes Ibnu Hadi.

KBRI berencana menyelenggarakan kegiatan yang memungkinkan para pengusaha REI dan mitra-mitranya menjalin kerja sama yang saling mengutungkan.

Dalam pertemuan dengan Dubes itu, Soelaeman yang disertai H. Adri Istambul Lingga Gayo, Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan REI dan Rusmin Lwin, Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri DPP REI, menyampaikan perkembangan bisnis properti di Indonesia dan rencana-rencana kegiatannya pada tahun ini dan tahun mendatang.

"Bisnis real estat Indonesia prospektif. Namun bisnis tersebut masih perlu dukungan dari instansi-instansi pemerintah yang terkait dan juga ketentuan-ketentuan hukum terkait soal kepemilikan oleh orang asing serta perpajakan," kata Soelaeman yang juga juga President The International Real Estate Federation (FIABCI) Asia Pasifik.

Soelaeman juga mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan pertemuan internasional akhir tahun ini di Bali.

Baca juga: Yogyakarta pasarkan tur Merapi di Vietnam

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018