Sydney (ANTARA News) - Vanuatu dan China hari ini kompak membantah laporan media massa Australia bahwa Beijing ingin membangun pangkalan militer permanen di negara yang terletak di Pasifik itu.

Fairfax Media dari Australia belum lama hari ini melaporkan bahwa ada perundingan awal untuk mendirikan pangkalan militer penuh China di Vanuatu.  Menurut Fairfax, kabar itu membuat Australia dan Amerika Serikat khawatir karena secara geografis Vanuatu dekat Australia.

Menteri Luar Negeri Vanuatu Ralph Regenvanu membantah kabar itu.

"Tak seorang pun dalam pemerintah Vanuatu yang pernah membahas pangkalan militer China apa pun di Vanuatu," kata Regenvanu kepada Australian Broadcasting Corp seperti dikutip Reuters. "Kami negara non blok. Kami tidak tertarik kepada militerisasi, kami sama sekali tak tertarik pada apa pun pangkalan militer di negara kami."

Dari Beijing, kementerian pertahanan China menyebut laporan Fairfax itu tidak didasari fakta, sedangkan juru bicara kementerian luar negeri China menyebut kabar itu "berita bohong."

Menurut Fairfax, kapal-kapal angkatan laut China akan buang sauh untuk perawatan, mengisi bahan bakar dan logistik di sebuah pelabuhan Vanuatu yang nantinya bakal menjadi pangkalan militer utuh.

"Kami akan memandang dengan keperihatinan besar pembangunan pangkalan militer asing apa pun di negara-negara Pasifik dan tetangga-tetangga kami," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull kepada wartawan di Brisbane.

Vanuatu, sekitar 2.000 km sebelah timur Australia utara, pernah menjadi pangkalan angkatan laut AS semasa Perang Dunia Kedua yang turut membantu memukul pasukan Jepang yang memanfaatkan Pasifik untuk menyerang Australia.

"Pangkalan angkatan laut atau udara apa pun di Vanuatu akan membuat China mendapatkan batu loncatan untuk menekan Australia, mengepung AS dan pangkalannya di wilayah AS di Guam, dan mengumpulkan intelijen dalam krisis keamanan kawasan," kata Rory Medcalf dari Universitas Nasional Australia.

China sudah membuka pangkalan militer pertamanya di luar negeri pada Agustus 2017 di Djibouti di Tanduk Afrika. Beijing menyebut pangkalan ini fasilitas logistik.

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018