Ambon (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali untuk menjaga kerukunan antarwarga di tahun politik.

"Jangan sampai karena pilihan gubernur, bupati, walikota, karena beda pilihan politik jadi tidak rukun antartetangga, antarkampung," kata Presiden saat acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Desa Hattu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu.

Presiden mengatakan tahun ini musimnya pilihan bupati, walikota, gubernur dan Indonesia merupakan negara yang majemuk, beragam, beda suku, agama, ras.

"Ini adalah proses demodemokasi tiap lima tahun sekali. Jangan dikorbankan persaudaraan kita gara-gara ini," katanya.

Menurut Kepala Negara, terlalu mahal biayanya untuk menyelesaiakan pertikaian antar warga dan Jokowi minta warganya memilih kepala daerah yang paling baik dan tidak terjadi gesekan saat pemilu.

"Silakan pilih bupati, walikota, gubernur yang paling baik. Setelah itu rukun kembali," harapnya.

Presiden berharap tidak ada gesekan antar tetangga, antar kampung, karena pilihan berbeda dan dirinya berharap kerukunan, persaudaraan, persatuan menjadi retak.

"Sya ingatkan di mana-mana itu ada pilihan proses demokrasi tiap lima tahun sekali. Jangan sampai bapak ibu dikompori oleh politikus," katanya.

Presiden berharap Pilkada tidak menjadi retak antar tetangga, antar kampung sehingga membuat terlalu besar biaya sosial, politik, ekonomi yang harus dibayar kalau ada keretakan.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018