Makassar (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham mengakui jika pernikahan dini memang masih begitu banyak terjadi di Kabupaten Asmat, Papua dan ini menjadi salah satu persoalan tersendiri yang perlu mendapat perhatian.

Mensos Idrus Marham di Makasar, Senin, mengatakan jika para anak gadis di daerah itu banyak yang sudah menikah meski usianya masih begitu muda yakni antara 10 hingga 15 tahun.

"Jadi memang perkawinan di Papua begitu cepat sekali, ada yang baru 10 hingga 15 tahun sudah menikah." katanya usai melepas secara resmi tim medis Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang siap bertugas ke Kabupaten Asmat, Papua, hari ini.

Saat melakukan kunjungan langsung ke Kabupaten Asmat, putra Sulawesi Selatan itu mengaku sempat berbincang langsung dengan para ibu yang kebetulan dikumpulkan dalam kegiatan pemberian makan 1.000 hari pertama bagi bayi.

Dan dalam kesempatan itu, dirinya melihat langsung para ibu datang dengan membawa beberapa anak yang masih begitu kecil yang ternyata anak mereka sendiri.

"Dan jarak kelahiran anak pertama dan kedua dan seterusnya memang begitu bedekatan. Makanya ada ibu yang baru sekitar lima tahun menikah sudah memiliki banyak anak," ujarnya.

Persoalan pernikahan usia muda di Asmat, Papua, juga sempat diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.

Menteri Yohana bahkan sempat menyerukan penghentian perkawinan usia anak dalam rapat konsultasi antara pemerintah dan DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon terkait tindak lanjut penanganan kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua beberapa waktu lalu.

Menurut dia, angka perkawinan usia anak di Papua cukup tinggi dan tentu memprihatinkan karena dapat membahayakan si anak karena secara fisik mereka belum siap untuk bereproduksi.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018