Baghdad (ANTARA News) - Jaringan air ibu kota Irak akan dirombak melalui proyek Bank Dunia senilai 210 juta dolar Amerika atau sekitar Rp2,82 triliun yang ditujukan untuk mengatasi kelangkaan suplai dan wabah penyakit.

Lima juta orang diperkirakan akan diuntungkan oleh proyek tersebut, yang mencakup beberapa langkah untuk menghentikan kebocoran pipa saluran pembuangan yang mengontaminasi pasokan air Baghdad, ungkap bank tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Waduk seluas 135.000 meter kubik akan membantu kota itu dalam mengatasi kekeringan akibat iklim.

Stasiun pemompaan limbah akan dimodernisasi guna mengurangi risiko kesehatan dari air limbah yang dibuang ke Sungai Tigris, dan sekitar 130 kilometer jaringan distribusi air akan diganti.

"Pasokan air dan sanitasi memiliki dampak langsung dan besar terhadap kualitas hidup warga," ujar Wali Kota Baghdad Thikra Alwash dalam sebuah pernyataan.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan publik bagi warga Baghdad dan meringankan beban yang dihadapi rumah tangga setiap hari dalam mendapatkan pasokan air bersih dan dapat diandalkan," demikian seperti dikutip AFP.


Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018