... Di Iran ada sekitar 100 koreponden asing, namun saya tidak melihat ada koresponden dari Indonesia...
Teheran, Iran (ANTARA News) - Deputi Menteri Bidang Pers dan Informasi Iran, Mohammad Soltanifar, mendorong media massa dan kantor berita Indonesia menempatkan koresponden atau wartawannya di negeri itu. 

"Di Iran ada sekitar 100 koreponden asing, namun saya tidak melihat ada koresponden dari Indonesia," katanya, saat bertemu dengan wartawan dari Indonesia yang berkunjung ke Teheran, Sabtu.

Soltanifar bahkan mengatakan, bila ada media massa dari Indonesia yang menempatkan di negerinya, mereka memberi kemudahan perizinan.

Ia sangat berharap ada koresponden asing dari Indonesia di Iran, karena dari Amerika Serikat saja ada tiga media yang menempatkan korespondennya, yakni Bloomberg, CBS, dan Associated Press.

Ia juga mengatakan, mereka sudah beberapa kali mengundang wartawan Indonesia ke negeri Iran ini agar bisa mengetahui situasi Iran secara langsung. 

Indonesia bagi Iran penting karena ke dua negara memiliki banyak kesamaan kebijakan luar negeri, di antaranya isu Palestina, anggota Organisasi Kerjasama negara Islam (OKI), D-8, dan lain-lain.

Selain itu informasi langsung ini bisa membuka informasi tentang peluang kerja sama dagang dan berbagai bidang lain di antara Indonesia-Iran. "Dan media-media Indonesia ini relastis terhadap informasi Iran ," katanya.

Ia juga berharap wartawan Indonesia mendapatkan informasi langsung dari pemerintah Iran yang terus berjuang melawan propaganda Barat tentang Iran yang dia nilai tidak benar.

Dia menjelaskan, di Iran yang berbahasa Parsi saat ini terdapat  8.000 media massa, dengan sekitar 300 koran harian, sekitar 2.000 berkala dan sisanya portal berita.

Ia mengungkapkan, wartawan Iran saat ini separuh lebih adalah perempuan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan lulusan mahasiswa perempuan yang lebih banyak dari laki-lakinya. "Perempuan mahasiswa di Iran sekitar 62 persen," ujar Soltanifar.

Pewarta: Zaenal Abidin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018