Lhoksukon, Aceh (ANTARA News) - Pada jaman now seperti ini, masih ada praktik pemasungan orang. Inilah yang ditemukan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), di Aceh, baru-baru ini. 

Adalah Fauzi Murtala (27), warga Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, yang mengalami gangguan jiwa dalam kondisi mengenaskan, karena dipasung dan diasingkan di kebun.

"Fauzi dipasung dan diasingkan karena kerap memukul orang di sekitarnya, termasuk keluarganya sendiri," kata Ketua IPSM Kabupaten Aceh Utara, Muktaruddin, Sabtu.

IPSM bersama tim telah menemui Murtala, Sabtu siang, setelah keberadaan korban diberitahukan rekannya. Menurut dia, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di satu gubuk tanpa dinding.

"Saat kita datang menemuinya, korban sedang makan rumput di tempat dia dipasung, ini menyedihkan dan tragis," kata Muktaruddin, yang dibenarkan wakilnya, Akmal Daud.

Dikatakan, Murtala dipasung keluarganya sekitar 40 meter dari rumah induk, di satu gubuk dalam kebun belakang rumahnya di Desa Tanjong Geulumpang. Di dekat lokasi korban dipasung terdapat rawa yang ditumbuhi semak belukar.

Murtala adalah salah satu warga miskin di Desa Tanjong Geulumpang. Ayah, ibu dan adiknya tinggal di rumah tidak layak huni, atap rumah mereka juga bolong-bolong.

Keluarganya, kata IPSM menyatakan, jangankan untuk membawa dia berobat ke rumah sakit jiwa, untuk biaya makan mereka sehari-hari saja sulit bahkan kerap makan tanpa lauk-pauk.

"Sedihnya lagi, orang tua laki-laki korban juga diduga mengalami gangguan jiwa, sehingga hanya sang ibu yang menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja serabutan, seperti menjadi buruh harian lepas di sawah," kata mereka.

Murtala dipasung dengan kaki kirinya diikat rantai ke sebatang kayu, di satu gubuk beratap rumbia tanpa dinding dan hanya beralaskan tikar seadanya.

IPSM menyebut sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan pihak pusat kesehatan masyarakat di kecamatan tersebut. Menurut petugas kesehatan, mereka akan segera turun ke lokasi untuk menanganinya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Baktiya, Ibnu Khaldun, yang dihubungi terpisah menyatakan, korban adalah penderita skizofrenia paranoid yang sudah pernah dibawa mereka ke rumah sakit jiwa. Kemungkinan besar dia dipasung karena memukul orang di sekitarnya.

"Kami sudah pernah membawa korban ke rumah sakit jiwa di Banda Aceh, bahkan sudah tiga kali, terakhir pada 2016. Saat itu yang bersangkutan masih di bawah pengawasan kami dan sudah pernah sembuh. Berarti ini sudah alami sakit lagi," katanya.

Pihaknya, kata Khaldun, akan segera turun ke lokasi untuk menanganinya dan kemungkinan besar korban akan dibawa lagi ke rumah sakit jiwa di Banda Aceh untuk dirawat lebih lanjut. 

Pewarta: Mukhlis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018