Lhoksukon, Aceh (ANTARA News) - Puluhan desa di lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara kembali dilanda banjir akibat meluapnya sungai di daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Munawar Ibrahim menyebut banjir ini banjir kiriman dari dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah.

"Ini adalah banjir kiriman melalui sejumlah sungai seperti Sungai Pirak dan Sungai Keurutoe sehingga meluap ke pemukiman warga, kemudian diperparah oleh hujan lokal yang terus mengguyur," kata Munawar.

Ketinggian air di pemukiman penduduk bervariasi antara 50 cm hingga 1 meter.

Puluhan desa ini berada di Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, Langkahan, Tanah Luas, dan Lhoksukon, dengan terparah di Matang Kuli dan Pirak Timu.

"Air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 01.00 WIB, saat itu juga warga mulai mengangkat barang ke tempat aman dan pagi tadi warga mulai mengungsi ke rumah saudara dan kerabat," kata M Nasir, warga Desa Hagu, Kecamatan Matang Kuli.

Data sementara diperoleh dari sejumlah sumber di lokasi atau di kecamatan terparah banjir menyebutkan, 21 desa di Kecamatan Matang Kuli terendam banjir, sedangkan di Pirak Timu ada 9 desa.

Pada pekan pertama Desember 2017, Aceh Utara juga dilanda banjir yang menerjang 23 kecamatan sehingga 21 ribu jiwa warga mengungsi ke tempat aman.

Kasubbag Humas Polres Lhokseumawe AKP M Jafaruddin menyebutkan, 30 desa di Aceh Utara terendam air setinggi 80 cm dan 1 meter.

Hujan ringan dan sedang masih terlihat di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Sejak pagi hari ini mendung dan sesekali hujan menyelimuti daerah-daerah ini.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018