Tripoli (ANTARA News) - Sekitar 36.000 imigran anak, termasuk 14.000 di antaranya tanpa pendamping, memerlukan bantuan di Libya, pusat transit utama bagi para imigran yang berusaha mencapai Eropa, kata badan PBB, Senin (18/12).

Dari sekitar 400.000 imigran di Libya, sembilan persen di antaranya anak-anak, kata badan anak-anak PBB UNICEF dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organisation for Migration/IOM) dalam sebuah pernyataan gabungan.

UNICEF dan IOM menggambarkan jumlah anak-anak tanpa pendamping di antara mereka yang membutuhkan bantuan sangat mengejutkan.

Sepanjang tahun ini, hampir 15.000 anak-anak tanpa pendamping mencapai Italia setelah menyeberangi Laut Mediterania, kata mereka.

Namun, 400 anak tewas saat berusaha melakukan pelayaran berbahaya itu, dan banyak anak lainnya dilecehkan, dieksploitasi dan ditahan.

Sebagai tanggapan, kedua badan tersebut mengatakan mereka memutuskan bekerja sama dan menyetujui rencana aksi yang berfokus pada perlindungan anak, pendidikan, air, sanitasi dan kesehatan.

"Kolaborasi ini akan memastikan bahwa hak anak menjadi prioritas dari semua bantuan di Libya," demikian menurut satu pernyataan.

"Kami akan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa semua anak, apa pun status mereka, bisa memperoleh pendidikan, mendapatkan perlindungan dan menerima layanan dasar yang layak mereka dapatkan," kata Abdel-Rahman Ghandour, perwakilan khusus UNICEF di Libya, demikian seperti dikutip dari laporan AFP. (mr)



Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017