Sanaa (ANTARA News) - Pemberontak Houthi Yaman menunjukkan kekuatan mereka di Sanaa, Kamis (7/12), dengan mengadakan upacara pemakaman massal bagi rekan-rekan mereka yang tewas dalam pertempuran untuk menguasai ibu kota tersebut pada bulan ini.

Saksi mata mengatakan bentrokan kembali meletus, Kamis, di sekitar kediaman Tarek Saleh, keponakan mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang dibunuh, di Sanaa.

Pemberontak Houthi mengalahkan pasukan yang setia kepada Saleh dalam pertempuran sengit setelah aliansi tiga tahun mereka runtuh -- dan kemudian membunuhnya saat dia sedang melarikan diri.

Ratusan pendukung pemberontak memadati Alun-Alun Sabaeen di pusat kota Sanaa, sementara para pejuang berseragam menjaga barisan peti mati yang dibungkus bendera nasional.

Lebih dari 230 orang, termasuk warga sipil, tewas dalam pertempuran antara pemberontak Houthi dan loyalis Saleh, menurut keterangan Komite Palang Merah Internasional.

Komandan pemberontak Yahya Mahdi mengatakan kepada AFP bahwa jasad Saleh masih ada di tangan pemberontak Houthi.

Kementerian dalam negeri yang dikuasai pemberontak mengadakan operasi untuk menyita aset tokoh-tokoh terkemuka dalam Partai Kongres Rakyat Umum Saleh, demikian dilansir stasiun televisi Houthi, Almasirah, yang dikutip AFP.

Pihak Saleh mengatakan bahwa banyak anggotanya ditahan dan beberapa dieksekusi oleh pemberontak, namun belum ada konfirmasi independen mengenai hal tersebut. (mr) 




Pewarta: Dedi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017