Abu Dhabi (ANTARA News) - Abu Dhabi pada Minggu (3/12) membantah klaim pemberontak Houthi bahwa rudal yang ditembakkan dari Yaman memasuki wilayah udaranya atau mengancam pembangkit listrik tenaga nuklir mereka yang akan dioperasikan pada 2018.

"Otoritas Penanggulangan Krisis Darurat dan Bencana Nasional membantah klaim (pemberontak) Houthi di Yaman bahwa mereka meluncurkan rudal hari ini ke wilayah udara Uni Emirat Arab (UEA)" menurut siaran kantor berita Emirat itu.

Pihak berwenang berusaha meredam kekhawatiran bahwa Abu Dhabi -- dan khususnya pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah -- rentan terhadap serangan, dengan mengatakan bahwa UEA "memiliki sistem pertahanan udara yang mampu menangkal ancaman apa pun".

Pemberontak Houthi pada Minggu mengklaim telah menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah, sebuah "target strategis", dengan rudal jelajah yang ditembakkan dari Yaman.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh stasiun TV mereka, Al-Masirah, para pemberontak mengatakan bahwa serangan dilancarkan menyusul "sukses" peluncuran rudal 30 November ke Arab Saudi, yang bersama UEA melancarkan operasi militer untuk memerangi pemberontak Houthi.

Arab Saudi mengatakan berhasil mencegat rudal tersebut, namun serangan Houthi pada 4 November mengancam bandara internasional Riyadh dan mendorong koalisi pimpinan Saudi memperketat blokade di Yaman.(mr)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017