Washington (ANTARA News) - Jerman menarik satu diplomatnya dari kedutaan besar Jerman di Korea Utara terkait keprihatinan yang meningkat atas program peluru kendali Pyongyang, kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel, Kamis (30/11).

Penarikan diplomat dilakukan satu hari setelah Pyongyang menembakkan peluru kendali dalam uji coba terbarunya.

Korea Utara pada Rabu mengatakan berhasil melakukan pengetesan terhadap satu peluru kendali balistik kuat antarkontinen (ICBM). Rudal baru itu menjadikan seluruh daratan Amerika Serikat berada dalam jarak jangkauan persenjataan nuklirnya.

Berlin mengecam keras uji coba tersebut, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional.

Ketika berbicara di washington setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Menlu Gabriel mengartakan ia telah menawarkan bantuan untuk menjalankan sikap keras terhadap Pyongyang.

Washington tidak menuntut Jerman, yang merupakan salah satu dari tujuh negara Eropa yang menempatkan kedutaan di Korea Utara, untuk menutup misi atau menarik duta besarnya dari Korut, ujar Gabriel.

"Beliau (Menlu Tillerson) menginginkan dukungan kita terhadap upaya mereka untuk menjalankan sikap keras terkait Korea Utara dan beliau punya (sikap) itu. Tapi, adalah tugas kita untuk menentukan apa yang akan kita lakukan melalui saluran diplomatik."

Sebelumnya, Jerman sudah menarik dua diplomat dari Kedubes Jerman di Pyongyang dan sekarang adalah diplomat ketiga yang ditarik, kata Gabriel.

Jerman juga menuntut Korea Utara agar mengurangi keberadaan misi diplomatiknya di Jerman.

"Tentunya kita sedang berdiskusi dengan mitra-mitra Eropa kita soal apakah tekanan diplomatik lebih lanjut perlu dilakukan." ungkap Gabriel.

Menlu Jerman itu juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak memiliki informasi soal laporan, yang menyebutkan Gedung Putih berencana mengganti Tillerson. Menurut Gabriel, ia sudah dijadwalkan untuk melakukan pertemuan berikutnya dengan Tillerson pekan depan.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat mengatakan, Kamis, Gedung Putih sudah membuat rencana untuk menepatkan direktur CIA Mike Pompeo sebagai pengganti Tillerson dalam beberapa pekan mendatang.

(Uu.T008)




Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017