Kupang (ANTARA News) - Tim pencari dan penyelamat Basarnas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sedang mencari dua korban KM Rajawali, asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang belum ditemukan akibat musibah di perairan Komodo, Rabu (18/10).

Kepala Kantor Basarnas Kupang, I Nyoman Sidakarya ketika dikonfirmasi Antara di Kupang, Senin, menjelaskan, dalam peristiwa tengelamnya KM Rajawali enam penumpang hilang.

Namun dalam operasi pencarian dilakukan Basarnas bersama tim SAR gabungan dari unsur TNI AL, Polair Mabar serta beberapa unsur terkait berhasil menemukan empat penumpang KM Rajawali dalam kondisi selamat.

Empat korban yang ditemukan itu ditemukan di Pulau Komodo serta tiga lainnya ditemukan di Pulau Kalong, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Korban yang ditemukan dalam kondisi selamat, yaitu HM Amin (45), Samsun (26), Eko Patrio (13) dan Samsudin.

Keempat korban itu merupakan warga Desa Rumpe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang sering mencari ikan di kawasan perairan Pulau Komodo.

Nyoman menjelaskan, pencarian terhadap dua korban yang belum ditemukan itu masih dilakukan oleh tim SAR dalam koordinasi Basarnas Labuan Bajo.

"Kita juga sudah mengerahkan tiga anggota Basarnas Kupang untuk membantu pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan itu," tegas Nyoman.

KM Rajawali berkapasita 40 GT mengalami musibah ketika sedang melaut di perairan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/10) pukul 14.30 Wita menyebabkan enam penumpang dalam peristiwa itu dinyatakan hilang.

Basarnas Labuan Bajo yang menerima laporan adanya peritiwa itu langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mencari para korban, namun dalam operasi penyelamatan hari pertama hingga ketiga proses pencarian masih nihil.

Namun dalam pencarian hari keempat dilakukan Basarnas berhasil ditemukan tiga korban yang terdampar di pulau Kalong dan satu korban lainnya ditemukan terdampar di Pulau Komodo.

(T.KR-BDS/S023)

Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017