Boyolali, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar Lomba Kebut Gunung 2017 untuk mempromosikan obyek-obyek wisata di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu pada 23 Juli 2017.

"Lomba Kebut Gunung tahun ini, berbeda dengan sebelumnya, yang lebih mempromosikan pariwisata di lereng Merapi dan Merbabu Kabupaten Boyolali, sedangkan 2016 lebih melombakan kecepatan peserta dalam melakukan pendakian hingga finis," kata Ketua Teknis Lomba Kebut Gunung Boyolali, Imam Kadofi, di Boyolali, Rabu.

Imam Kadofi mengatakan Lomba Kebut Gunung akan diikuti seribuan peserta baik putra maupun putri seperti tahun sebelumnya dengan mengambil start dan finis di Lapangan Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali.

"Kami menargetkan 250 regu dan setiap regu ada empat peserta. Realisasi pendaftaran hingga kini sudah mencapai 127 regu dari berbagai daerah di Indonesia," kata Imam.

Pada Lomba Kebut Gunung 2017 ini, kata dia, dikaitkan dengan promosi pariwisata sehingga para peserta harus menjawab pertanyaan dari panitia lomba. Hal itu guna memperkenalkan pariwisata di daerah lereng Merapi dan Merbabu agar makin dikenal oleh masyarakat luas.

Imam mengatakan Lomba Kebut Gunung merupakan kompetisi lintas alam dengan lokasi perlombaan alam terbuka di kawasan Gunung Merapi Merbabu, Kecamatan Selo Boyolali. Setiap peserta harus melalui rute yang telah ditentukan oleh panitia.

Peserta lomba akan melintasi rute Kawasan Observasi Elang Jawa, Goa Jepang, Tanjakan Langit, Gancik Alam Sutera dan Gancik Hill Top. Lintasan di lereng gunung akan naik turun, tetapi jalurnya merupakan jalan aspal, beton, tanah dan jalan bebatuan.

"Panitia memberikan batas waktu kepada peserta lomba maksimal selama 420 menit atau tujuh jam selama melintas rute yang sudah ditentukan sehingga jika ada peserta masuk finis melebihi waktunya, dinyatakan gugur," katanya.

Panitia lomba sudah melakukan survei rute yang akan dilintasi peserta. Waktu yang tersedia sangat longgar untuk mengambil gambar atau foto-foto di pos-pos atau tempat wisata.

Pada lomba itu yang dinilai bukan peserta tercepat hingga finis, tetapi jawaban dari soal yang diberikan oleh panitia di setiap pos.

"Dam lomba ini, peserta dituntut memiliki semangat, sportivitas yang tinggi, dan stamina prima agar dapat melewati rute perlombaan yang telah ditentukan. Lintasan lomba kurang lebih sejauh 20 kilometer," katanya.

Kendati demikian, panitia mengimbau peserta tetap waspada dan berhati-hati karena kondisi medan, dan perubahan cuaca yang sering terjadi setiap saat seperti angin kencang di puncak dan tanah longsor.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017