Saya katakan, saya yang bertanggung jawab."
Jakarta (ANTARA News) - Mantan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Soeharto Heerdjan di Jakarta bisa dilatih bekerja menjadi petugas kebersihan (cleaning service) di tempat perawatan itu setelah pulih dari gangguan kejiwaan.

"Mantan pasien kami bekerja jadi cleaning service. Kami minta 20 persen karyawan cleaning service diangkat dari pasien kami," kata  Direktur Utama RSJ Dr Soeharto Heerdjan, Aris Tambing, di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan perusahaan penyedia jasa petugas kebersihan yang bermitra dengan RSJ Soeharto Heerdjan sebelumnya ragu-ragu untuk mengangkat karyawan mereka yang mantan pasien penyakit kejiwaan.

Namun, ia selalu berupaya meyakinkan perusahaan itu dengan menjadikan dirinya sebagai jaminan, apabila terjadi masalah pada karyawan mantan pasien RSJ.

"Saya katakan, saya yang bertanggung jawab," tegas Aris.

Setelah enam bulan berikutnya, dia menjelaskan, pemimpin perusahaan jasa kebersihan mitranya kembali lagi guna meminta sumber daya manusia lebih banyak yang berasal dari mantan pasien RSJ.

"Karena mereka lebih rajin. Jam 06.00 sudah datang. Pulangnya, seharusnya jam 16.00, tapi mereka nggak pulang. Pulangnya Maghrib," ungkap Airs.

Dia mengemukakan bahwa RSJ Dr Soeharto Heerdjan memang selalu berupaya mengubah kesan negatif masyarakat terhadap penderita gangguan kejiwaan, khususnya mantan pasien.

Aris pun mencoba mengubah stigma negatif tersebut dengan merehabilitasi pasien gangguan kejiwaan dengan memberikan keterampilan, antara lain melukis, tata boga dan tata rias kecantikan agar menjadi produktif di tengah masyarakat luas

"Dari beberapa sukarelawan ada yang membantu kami membimbing pasien, merehabilitasi, memberikan keterampilan melukis dan salon," demikian Aris Tambing.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017