Jakarta (ANTARA News) - Pesta Rakyat Gelar Seni Budaya di Lapangan Cimangu, Sumedang, Jawa Barat, yang menyajikan pertunjukan seni Sunda dari 16 komunitas seniman dan budayawan, mendapat sambutan hangat warga

Keterangan tertulis Panitia Pesta Rakyat, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, hadir sekitar tujuh ribu warga
dalam acara yang berlangsung Jumat (5/5).

Disebutkan, hadir beragam beragam pecinta budaya Sunda, dari mulai Calung, Jaipongan, Karinding, Sisingaan, Seni Reak, Pencak Silat dan lain-lain. 

Menurut Ketua Panitia Pesta Rakyat, Dadang Rohwana, acara ini menjadi perekat persatuan dan kesatuan, khususnya di kalangan seniman dan umumnya di kalangan warga serta rakyat Indonesia.

"Ini juga sebagai cara kita mengamalkan pluralisme dan kebhinnekaan. Kita berharap, budaya Sunda yang di Sumedang juga semakin memperkuat persaudaraan dan semakin dikenal masyakarat Indonesia," katatanya.

Disebutkan, Kepala Desa Sindang Pakuwon, sangat bangga dengan acara yang kali pertama ini dilaksanakan di desanya ini. Ia berharap kegiatan ini akan menjadi semacam promosi gratis desanya, dan seni budaya Sunda secara umum.

Ia juga mengapresiasi kehadiran anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait. Selama ini jarang anggota DPR yang reses dengan melibatkan rakyat secara massif dan melibatkan kebudayaan.

Dalam sambutannya, Maruarar mengatakan bahwa di tanah Sumedang ini ia menemukan entitas masyarakat muslim Sunda yang mengamalkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Di Sumedang ini saya bertemu dengan banyak sahabat dan saudara muslim yang orang Sunda, yang ramah, toleran, penuh persahaban dan cinta perdamaian," kata Maruarar Sirait.

Maruarar juga bangga dan senang, kesenian dan budaya Sunda tumbuh di Sumedang sehingga dikenal sebagai puser atau pusat budaya Sunda. Bahkan ia menemukan dan berkomunikasi dengan sebuah sanggar yang bertahan selama empat generasi.

"Ini artinya, warga Sumedang benar-benar menjaga dan melestarikan budaya Sunda, yang  merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Ini artinya warga Sumedang mengamalkan ajaran Trisakti Bung Karno, yang salah satunya adalah berkepribadian dalam kebudayaan," demikian Maruarar. 

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017