Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Solomon George Milner Tozaka menyampaikan bahwa negara Kepulauan Solomon menghormati integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan prinsip dalam Piagam PBB mengenai "non-interference" (tidak mencampuri urusan internal negara lain).

Hal itu disampaikan Menlu Kepulauan Solomon saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-71 di New York, Amerika Serikat, menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

"Prinsip saling menghormati integritas teritorial dan prinsip non-interference pada urusan dalam negeri masing-masing negara harus selalu di junjung tinggi dalam menjalankn hubungan bilateral," kata Menlu Retno untuk menanggapi pernyataan Menlu Kepulauan Solomon.

Kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya upaya untuk terus memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Kepulauan Solomon, tidak hanya secara bilateral, tetapi juga melalui forum regional seperti Kelompok Negara-negara Melanesia (Melanesian Spearhead Group/MSG) dan Forum Negara Kepulauan Pasifik (Pacific Island Forum/PIF).

Kerja sama antarkedua negara diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan di Kepulauan Solomon secara khusus dan di kawasan Pasifik secara keseluruhan.

"Indonesia adalah negara besar yang akan memberikan perhatian bagi negara-negara di Pasifik guna terus mendorong pembangunan kawasan yang lebih baik," ujar Menlu RI.

Pada berbagai pertemuan bilateral sebelumnya, Indonesia dan Kepulauan Solomon telah sepakat untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan kerja sama teknis.

Menlu Retno menyebutkan beberapa potensi kerja sama antar kedua negara, antara lain perdagangan dan investasi seperti di sektor perkebunan kelapa sawit, perikanan, produk makanan dan aluminium.

Selain itu, Indonesia dan Kepulauan Solomon juga sedang terus membahas upaya pembentukan Nota Kesepahaman di bidang Kerja sama Pembangunan, Bebas Visa Paspor Diplomatik dan Dinas, Kerja sama Pendidikan dan Kebudayaan serta Kerja sama Perhubungan.

Selain bidang ekonomi, Indonesia dan Kepulauan Solomon juga terus meningkatkan kerja sama pembangunan dan teknis.

Sejak Oktober 1999 hingga akhir 2015, dari Kepulauan Solomon telah mengirimkan 95 peserta untuk mengikuti program Bahasa dan Seni Budaya Indonesia (BSBI), darmasiswa, dan peningkatan kapasitas di bidang pertanian, peternakan, energi terbarukan, navigasi, perikanan, diplomatik, jurnalistik serta usaha kecil dan menengah (UKM).

Dalam pertemuan bilateral itu, Menlu Retno juga mengundang Menlu Kepulauan Solomon untuk hadir pada pertemuan Bali Democracy Forum di Bali pada awal Desember 2016.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016