Hanoi (ANTARA News) - Vietnam pekan ini mengumumkan bahwa Formosa Ha Tinh Steel Corporation (FHS) bertanggung jawab atas kematian ikan secara massal di pantai Vietnam Tengah dan perusahaan itu telah berkomitmen untuk membayar ganti-rugi 500 juta dolar AS.

Ganti rugi tersebut akan digunakan untuk menangani konsekuensi dari peristwa itu. Pada 16 April, di perairan lepas pantai empat provinsi Vietnam --Ha Tinh, Quang Binh, Quang Tri, dan Thua Thieh-Hue-- terjadi peristiwa serius lingkungan hidup, kata Kepala Kantor Pemerintah Mai Tien Dung dalam satu taklimat di Ibu Kota Vietnam Hanoi.

Peristiwa tersebut telah mengakibatkan kematian luar biasa hewan laut, dan kerugian sangat besar sosial-ekonomi, serta memengaruhi kehidupan rakyat lokal. Peristiwa itu juga memiliki dampak pada ketenangan dan keamanan sosial, katanya.

Lebih dari 100 ilmuwan dari 30 lembaga dalam dan luar negeri telah dikerahkan untuk mengumpulkan sampel dan mendeteksi sumber pembuangan dari daerah Vung Ang di Provinsi Ha Tinh, tempat FHS berada.

"Satu zat sianida, fenol dan ferri hidroksida, yang berat jenisnya lebih besar dari air laut mengambang di arus samudera dari Ha Tinh ke Thua Thien-Hua. Zat kimia tersebut adalah penyebab kematian massal ikan dan hewan laut, terutama yang hidup di dasar laut," kata Dung, sebagaimana dikutip Xinhua.

Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup membantuk satu tim pemeriksa antar-sektor yang terdiri atas ilmuwan kenamaan.

"Tim itu telah mendapati bahwa FHS telah melakukan tindakan pelanggaran. Peristiwa tersebut terjadi selama operasi percobaan FHS ketika air limbah yang berisi racun melampaui batas yang diizinkan dibuang dari FHS ke laut."

Pada Selasa (28/6), FHS mengakui perusahaan itu bertanggung jawab telah menyebabkan peristiwa tersebut dan mengajukan lima komitmen, termasuk ganti rugi ekonomi dengan nilai sebanyak 500 juta dolar AS, mendukung perubahan kerja, serta penanganan dan pemulihan lingkungan hidup laut di keempat provinsi tersebut, kata Dung.

FHS juga berjanji akan menangani kekurangan, pembatasan sistem pengolahan air limbah, menjamin penanganan menyeluruh air beracun sebelum membuangnya ke lingkunang hidup, sejalan dengan permintaan pemerintah lokal dan pusat serta mencegah terulangnya peristiwa serupa.

FHS menyampaikan komitmen untuk secara terbuka meminta maaf kepada rakyat dan Pemerintah Vietnam karena telah membiarkan peristiwa serius lingkungan hidup seperti itu terjadi, kata seorang pejabat Vietnam.

"Jika pelanggaran lebih jauh terhadap perlindungan lingkungan hidup dideteksi, FHS akan menghadapi hukuman berdasarkan peraturan hukum Vietnam," kata Dung.

Sementara itu, ketika menanggapi pertanyaan wartawan, Menteri Penerangan dan Komunikasi Vietnam Truong Minh Tuan mengatakan masyarakat khawatir mengenai peristiwa tersebut, sebab kejadian itu sangat memengaruhi kehidupan rakyat, terutama mereka yang tinggal di wilayah pantai Vietnam Tengah.

Menurut Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, kematian massal ikan di permukiman Vietnam Tengah telah mengakibatkan kesulitan bagi produksi dan kehidupan petani lokal.

Hasil tangkapan warga setempat telah merosot. Dalam enam bulan pertama 2016, hasil tangkapan ikan di Provinsi Ha Tinh berkisar 16.000 ton (turun enam persen dibandingkan dengan hasil tahun-per-tahun), Quang Binh 24.000 ton (turun 10 persen), Quang Tri 9.000 ton (turun 12 persen), dan Thua Thien-Hue 13.300 ton (turun 30 persen).

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016