Mereka punya 165 outlet dan dari catatan yang saya peroleh tahun 2014, Lulu Hypermarket mengekspor dari Indonesia 50,2 juta dolar AS dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 60,4 juta dolar AS."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin peritel asal Uni Emirat Arab (UEA) Lulu Hypermarket yang baru saja membuka gerai pertamanya di Indonesia bisa menjadi pintu masuk bagi produk petani, nelayan, dan UMKM untuk diekspor ke Timur Tengah dan negara Asia lainnya.

Presiden Jokowi saat meresmikan Lulu Hypermarket di Cakung, Jakarta Timur, Selasa, mengatakan ia ingin Lulu Hypermarket bisa menjadi pintu masuk bagi produk-produk Indonesia ke berbagai negara karena Lulu Hypermarket mempunyai jaringan luas dan besar di Timur Tengah dan Asia.

"Mereka punya 165 outlet dan dari catatan yang saya peroleh tahun 2014, Lulu Hypermarket mengekspor dari Indonesia 50,2 juta dolar AS dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 60,4 juta dolar AS," kata Presiden.

Menurut dia, angka itu merupakan sebuah peningkatan ekspor yang lumayan besar.

Ia menyambut baik karena produk-produk yang dijual dari peritel tersebut berasal dari petani dan nelayan dari desa atau kampung di Indonesia.

"Dan saya melihat dari sisi harga produk Indonesia sangat kompetitif dan dari sisi kualitas produk yang sudah masuk ke sini adalah produk-produk yang sudah diseleksi sehingga bisa masuk kualitasnya ke Lulu Hypermarket dan tentu saja bisa kita ekspor ke Timur Tengah dan ke Asia," katanya.

Di situlah menurut Presiden, peran Pemerintah dan Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga produk dalam negeri memiliki daya saing.

"Dan saya berpesan kepada Lulu Hypermarket agar mengembangkan produk-produk kecil dari desa, kampung, nelayan, petani, kerajinan tangan dan lain-lain agar bisa dipasarkan di Timur Tengah dan pasar Asia," katanya.

Pada September tahun lalu, dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab, Presiden Jokowi mengatakan sempat berkunjung dan berkeliling di Lulu Hypermarket Abu Dhabi.

Ia mendapati banyak produk Indonesia termasuk produk pertanian, buah, dan kerajinan tangan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa dari Sulawesi dijual di supermarket tersebut.

"Dan ternyata produk dari petani dari desa tidak kalah saing dengan produk yang lain dari negara-negara lain di Timur Tengah," kata Presiden.

Setelah memberikan sambutan tersebut Presiden kemudian menandatangani prasasti, melakukan peninjauan pada gerai tersebut, dan memotong pita.

Grup pemilik jaringan ritel itu sebelumnya telah mengumumkan rencananya untuk melakukan investasi sebesar 500 juta dolar AS sebagai bagian dari ekspansi bisnis.

Di Indonesia sendiri, Lulu Hypermarket menargetkan mampu membuka 10 gerai dalam tiga tahun ke depan.

Dengan area seluas 200.000 m2, gerai ritel itu diperkirakan akan menyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja dalam tiga tahun.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016