Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN menargetkan total pendapatan 17 perusahaan yang bergerak di sektor energi, logistik, kawasan industri dan pariwisata (ELKP) tahun 2016 mencapai sekitar Rp920,69 triliun, naik sekitar 8 persen dibanding 2015 yang sebesar Rp854,59 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan tahun 2016 akan didorong peningkatan kinerja perusahaan seiring dengan program sinergi yang dijalankan di sektor-sektor tersebut," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah, di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Menurut Edwin, dengan sinergi yang lebih terfokus diharapkan laba bersih sektor energi, logistik, kawasan industri dan pariwisata selama 2016 menembus Rp40,8 triliun, naik dari tahun 2015 demgan laba bersih Rp34,9 triliun.

"Pertamina menjadi pengkontribusi laba terbesar yang mencapai sekitar Rp20 triliun pada 2015. Atau lebih dari setengah total laba sektor di empat sektor itu," ujarnya.

Pada saat yang bersamaan, laba usaha (ebitda) ke-17 BUMN tersebut ditargetkan mencapai Rp143,44 triliun melonjak dari sebelumnya Rp134,7 triliun.

Tercatat 17 perusahaan di bawah kedeputian Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN meliputi Pertamina, PLN, PGN, Energi Management Indonesia (EMI), Sarinah, Bhanda Ghara Reksa, Pos Indonesia, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Hotel Indonesia Natour, Taman Wisata Candi, ITDC.

Selanjutnya Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Makassar, Surabaya Industrial Estate Rungkut, Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Ia menjelaskan, di sektor energi kelistrikan program sinergi ditargetkan untuk terwujudnya ketahanan energi nasional mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan rasio elektrifikasi, bauran energi, meningkatkan kandungan lokal dan peningkatan penyerapan jumlah tenaga kerja.

"Sektor energi gas, sinergi diarahkan untuk pemanfaatan gas bumi domestik untuk mencapai kemandirian energi yang memberikan kontribusi penghematan biaya produksi industri dan transportasi," ujar Edwin.

Di sektor logistik perdagangan, sinergi diarahkan untuk mengefisienkan rasio biaya distribusi, mengintegrasikan supply chain UKM desa-kota menuju global berbasis teknologi dan informasi, e-commerce.

Sementara di sektor pariwisata, sinergi diarahkan untuk mewujudkan program pemerintah yang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019 sebanyak 20 juta, dan penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata 13 juta orang.

Edwin menambahkan, pada tahun 2016 sektor Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata mengalokasikan belanja barang modal (capex) sebesar Rp171,83 triliun, tumbuh 21 persen dari capex 2015 sebesar Rp171,6 triliun.

Sedangkan total aset 2016 diproyeksikan mencapai Rp2.059 triliun, naik 15 persen dari tahun 2015 sebesar Rp1.792 triliun.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016