Setiap shelter sudah ada prajurit yang bertugas untuk mendampingi warga."
Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiagakan personelnya di setiap pos berlindung (shelter) evakuasi warga sekitar Gunung Bromo guna mengantisipasi terjadi peningkatan status dari siaga menjadi awas.

"Setiap shelter sudah ada prajurit yang bertugas untuk mendampingi warga," ujar Komandan Komando Resort Militer (Korem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Fajar Setyawan, ketika ditemui di sela peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-67 Korps Infanteri di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V/Brawijaya di Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan, pihaknya juga menyiagakan personel di area dan pintu titik yang dianggap rawan sebagai salah satu upaya mengantisipasi masuknya pengunjung ke daerah terlarang, yakni 2,5 kilometer dari kawah.

Selain itu, menurut dia, di daerah yang masuk area terpapar sudah dilakukan uji prosedur tetap dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota tentang bagaimana cara mengamankan orang dan barang yang dibutuhkan.

"Siapa, berbuat apa, dan bagaimana yang dilakukan, semua sudah disiapkan, bahkan masyarakat telah mengetahuinya. Semua unsur sudah terintegrasi menghadapi situasi di Bromo," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa personelnya siaga agar di setiap jalur evakuasi telah diberi tanda sehingga memudahkan warga menuju tempat aman.

Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/Brawijaya, Brigadir Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau, juga menegaskan bahwa pihaknya telah bersiaga mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dan menyatakan kesiapan prajuritnya.

"TNI berada di unsur BPBD dan berada di dalam komandonya. Kami juga pastikan bahwa mulai satuan terbawah terlibat," katanya.

Secara internal, menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan satuan di wilayah sekitar daerah di Gunung Brimo untuk mendukung keadaan darurat yang akan terjadi.

"Yang pasti, seluruh kodim di wilayah Bromo sudah siap. Tinggal kalau statusnya ditingkatkan, semua bergerak membantu," kata jenderal bintang satu asal Papua tersebut.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Probolinggo telah menyiapkan empat shelter untuk menghadapi peningkatan status di gunung setinggi 2.392 meter di atas permukaan air laut tersebut, yakni tiga di Kecamatan Sukapura dan satu lainnya di Kecamatan Sumber.

Shelter 1 di aula hotel Grand Bromo untuk warga lanjut usia, shelter 2 di SDN Sukapura 1 dan SMAN Sukapura untuk ibu-ibu hamil dan balita, shelter 3 di Puskesmas Sukapura untuk umum, dan satu shelter di aula kantor cabang Diknas.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015