Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mendorong kerja sama maritim di kawasan Asia Timur dalam Pertemuan Asia Timur (East Asia Summit) yang merupakan salah satu rangkaian KTT Asean di Kuala Lumpur.

"Pada saat pertemuan East Asia Summit, Indonesia pada akhirnya dapat mengarusutamakan kerja sama maritim dalam EAS. Saya kira ini merupakan satu capaian diplomasi Indonesia yang luar biasa, karena untuk pertama kalinya kita bisa mengarusutamakan isu maritim di dalam pembicaraan atau pembahasan EAS," kata Menlu Retno P Marsudi disela mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Minggu sore.

Ditambahkan Menlu,"untuk tahun ini kita mencoba untuk mengarusutamakan kerja sama maritim di dalam bentuk EAS Statement on Regional Maritime Cooperation, dan ini sangat strategis sekali bagi Indonesia, karena pertama dengan statemen ini, maka kerja sama di bidang maritim dalam konteks ekonomi akan dimajukan, tetapi juga kerja sama maritim dalam konteks keamanan dan stabilitas kawasan juga akan dikedepankan."

Menlu mengatakan inisiatif Indonesia tersebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Tiongkok, Selandia baru dan Australia, dan didukung penuh oleh semua negara anggota EAS.

Dijelaskannya, beberapa prioritas yang ada di dalam statemen yang diprakarsai Indonesia, ada lima prioritas utama. Pertama adalah untuk pembangunan ekonomi maritim yang berkelanjutan, kedua adalah untuk kemajuan perdamaian, stabilitas dan keamanan maritim, ketiga adalah penanganan tantangan lintas batas, keempat adalah mengenai konektivitas maritim, dan kelima adalah kerja sama riset dari berbagai lembaga penelitian.

"Jadi lima prioritas kerja sama itu yang akan dimajukan di dalam konteks kerja sama maritim di EAS. Jadi sekali lagi, ini merupakan suatu keberhasilan kita, untuk mengarusutamakan kerja sama maritim di dalam konteks EAS," kata Retno.

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT Asean dan rangkainnya di Kuala Lumpur yang berlangsung sejak Sabtu hingga Minggu.

Setelah bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Joko Widodo di jadwalkan bertolak menuju tanah air pada Minggu malam.

Pewarta: Agus Salim dan Panca Hari Prabowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015