Jakarta (ANTARA News) - Perbedaan kebiasaan di tiap negara membuat Dwi Andhika sempat mengalami gegar budaya saat berada di Jepang untuk pertama kali, salah satunya soal tepat waktu.

"Rada kaget, sempat 'empot-empotan' karena gue harus kerja bareng mereka, ketepatan jadwalnya luar biasa," ujar Dwi usai konferensi pers acara traveling "The Ichiban" di Jakarta, Jumat.

Salah satu pengalaman mengenai gegar budaya adalah ketika dia terlambat menepati jadwal saat pengambilan gambar "The Ichiban" di Jepang.

Pria yang menjadi pembawa acara bersama Haruka JKT48 itu tak menyangka kru di sana benar-benar disiplin soal waktu.

"Gara-gara gue kelamaan sarapan, padahal cuma telat lima menit doang tapi ternyata semua orang sudah di bis," tuturnya.

Terlepas dari pekerjaannya sebagai pembawa acara jalan-jalan, Andhika memang senang melancong ke berbagai tempat di penjuru dunia. 

"Kalau gue ngumpulin uang buat jalan-jalan," katanya.

Biasanya Andhika memadukan gaya pelancong "koper" dan "ransel" karena tempat yang dikunjunginya beragam, dari kota besar hingga tempat-tempat terpencil.

"Ke kota pakai koper, ketika pindah-pindah ke kota kecil pakai backpack," katanya, menambahkan dia suka bepergian sendiri.

Melancong sendirian bagi Andhika dapat membuka kesempatan besar untuk menantang dirinya menelusuri tempat seru hingga berkenalan dengan orang baru.

"Kalau sendiri, kita bisa ngapain aja tanpa beban."

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015