"Film ini tidak dikomersilkan, karena dipersembahkan untuk anak-anak kurang beruntung, di mana hampir seluruh pemainnya adalah anak-anak 'unfortunate'," kata Executive Producer "Galing Sa Puso" Natalia S Tjahja di Jakarta, Sabtu.
Natalia, yang juga pendiri Yayasan Maria Monique Lastwish mengatakan, film yang berdurasi 38 menit tersebut berkisah tentang perjalanan inspiratif dirinya, yang kehilangan sang anak Maria Monique pada 2006 karena sakit infeksi jantung.
Setelah 100 hari meninggalnya Maria, Natalia seakan mendapat pesan dari anaknya untuk mecari anak-anak miskin, yatim piatu, yang menderita sakit, dan pengemis di seluruh dunia untuk diberikan kebahagiaan.
Menurut Natalia, sekitar 200 anak Indonesia, anak-anak Haiti dan seorang pengemis dengan dua anak leukimia asal Manila terlibat dalam pembuatan film yang menelan biaya Rp0 ini.
"Difilm ini, anak-anak unfortunate bisa merasakan bagaimana rasanya bermain film yang didukung oleh General Manager Marriot Manila Bruce Winton ini," kata Natalia.
Pengambilan gambar dari film itu sendiri dilakukan di Indonesia dan Filipina.
Sayangnya, film berbahasa Inggris tersebut hanya akan tayang di Newport Cinema Resorts World Manila.
"Newport Cinema Resort World Manila mengundang seluruh masyarakat Filipina untuk menonton film tersebut dan gratis pada 29 September 2015 pukul 10.00-11.00 pagi waktu setempat," ujarnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
