Jakarta (ANTARA News) - Sertifikasi Secure Sockets Layer (SSL) yang merupakan standar internet untuk mengamankan koneksi antara server situs perdagangan daring (e-commerce) dengan browser client mampu meningkatkan penjualan online di Indonesia.

"Dengan adanya sertifikasi SSL, keamanan situs tersebut akan semakin terjamin, sehingga semakin meyakinkan para pelanggan dengan keamanan transaksi yang dilakukan, sehingga ada yang bisa meningkatkan penjualannya," kata Founder dan CEO PT Dewaweb Edy Budiman di Jakarta, Senin.

Edy mengatakan, bisnis perdagangan daring dapat dikatakan sebagai bisnis dengan investasi membangun kepercayaan di mana jaminan keamanan transaksi menjadi faktor kunci untuk berbelanja di sebuah situs.

Sertifikasi SSL akan menjadi penanda tingkat keamanan sebuah situs perdagangan daring ketika konsumen bertransaksi di dalamnya.

"Hal tersebut juga memberikan pemilik bisnis e-commerce kekuatan enkripsi yang sama untuk melindungi bisnis mereka," ujar Edy.

Menurut Edy, Sertifikasi SSL secara umum terbagi dalam tiga jenis, mulai dari standar keamanan terendah hingga tertinggi, yakni Domain Validation (DV), Organization Validation (OV) dan Extended Validation (EV).

Untuk mendapatkannya, pemilik bisnis cukup mendaftarkan situs mereka kepada SSL untuk kemudian melakukan beberapa verifikasi usahanya.

Untuk Sertifikasi SSL dengan tingkat keamanan yang paling rendah yakni DV, harganya sekitar Rp100.000 per tahun, sedangkan harga Sertifikasi SSL dengan tingkat pengamanan menengah yakni OV, harganya mencapai Rp1 juta per tahun, dan EV mencapai Rp3 juta per tahun.

Meskipun bukan sistem pengamanan satu-satunya, tambah Edy, sertifikasi SSL ini dinilai sebagai sistem pengamanan yang paling mendasar untuk berbagai perdagangan daring maupun situs-situs yang ada.




Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015