Jakarta (ANTARA News) - Denny Januar Ali (JA), pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), yang kini aktif mengkampanyekan Indonesia Tanpa Diskriminasi (ITD) menduduki urutan ketiga sementara dalam list Majalah TiME pada pemilihan tokoh paling berpengaruh di internet, Minggu malam (21/6).

"Tak diduga, kini di List TIME Magazine yang terbuka bagi vote siapapun di dunia, saya merangkak masuk ke-3 besar, melampaui Presiden AS Barack Obama," kata Denny JA dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu malam.

List urutan ke-3 Denny JA dapat dilihat pada laman "https://id-mg61.mail.yahoo.com/neo/launch?.rand=8emsf7hbtttmo#3670755558". Majalah TIME tak hanya memilih "Person of the Year" setiap tahun, tapi kini majalah yang sirkulasinya terbesar di dunia itu memilih tokoh paling berpengaruh di internet.

"Saya tak menduga. Tentu saya mengapresiasinya karena yang memilih adalah majalah dunia sekaliber TIME. Internert adalah teknologi yang memperkuat individu. Ini teknologi pembebasan (Liberation Technology). Di era ini, seorang individu tak harus punya jabatan politik, tak harus punya TV, tak harus menjadi selebriti, tapi ia bisa mempengaruhi opini publik jika ia cerdas dan kreatif memanfaatkan internet, " ujar Denny JA.

Dalam list itu, Denny JA bersaing dengan Presiden Barack Obama, Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner, Perdana Menteri India Narendra Modi, selebriti dunia seperti Shakira, Taylor Swift dan Justin Bieber.

Di banyak akun facebook dan WA grup, misalnya, muncul seruan ini:  (Sahabat, dukunganmu ikut menentukan. Dukung bangsamu!). dengan  cara, yaitu buka link "Bit.ly/DennyJAVotes", kemudian pilih nama Denny Januar Ali. selanjutnya klik "cast vote".

Denny JA  menambahkan, ada tiga isu yang dipejuangkan yaitu pertama nasionalisme: dukung Vote Denny JA dimaknai senangi mendukung teman sebangsa untuk untuk prestise Indonesia sendiri di dunia internasional. Kedua: Indonesia Tanpa Diskriminasi (ITD) dengan ikut mengkampanyekan isu Indonesia Tanpa Diskriminasi.

"Ketiga : peran individu seperti dirinya saya dijadikan contoh individu yang tanpa jabatan politik, bukan selebriti, toh bisa ikut mempengaruhi opini publik. Hal ini akan menjadi stimulasi bagi individu lain," tutupnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015